Pontianak, Kalbar (ANTARA) - Perumda Air Minum Tirta Khatulistiwa milik Pemerintah Kota Pontianak, Kalbar, membutuhkan investasi Rp100 miliar untuk membangun instalasi pengolahan air (IPA) di Nipah Kuning, sebagai upaya meningkatkan layanan air bersih ke masyarakat.
"Saat ini, tengah memasuki tahap perencanaan dan konsultasi publik terkait kerja sama investasi bisnis ke bisnis atau B to B untuk pembangunan IPA di Nipah Kuning. Hasil perhitungan PDAM setidaknya dibutuhkan dana sebesar Rp100 miliar," ujar Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono di Pontianak, Kalbar, Selasa.
Ia menjelaskan sebagian besar warga mengandalkan air PDAM untuk kebutuhan sehari-hari, seiring pertumbuhan penduduk, sehingga kebutuhan akan air bersih juga ikut meningkat.
Saat ini, produksi total air bersih PDAM, yang mencapai 2.058 liter per detik, masih perlu ditingkatkan kapasitasnya agar bisa memenuhi kebutuhan masyarakat, dengan satu di antaranya membangun IPA Nipah Kuning.
"Karena ini sudah dibutuhkan masyarakat sebagai pelayanan dasar, sementara PDAM tidak memiliki dana yang cukup dan ketersediaan dan APBD juga terbatas, sehingga butuh keterlibatan investor untuk membangunnya," jelas dia.
Menurutnya, dengan adanya pembangunan IPA, maka akan memberikan percepatan pelayanan kepada masyarakat.
"Demikian pula, keluhan-keluhan warga terkait pelayanan PDAM diharapkan bisa terpecahkan dengan adanya pembangunan IPA ini. Kebutuhan mendasar ini sudah mempertimbangkan dari berbagai sisi, baik itu sisi hukum, teknis dan banyak hal," jelas dia.
Selain pembangunan IPA, jaringan perpipaan juga menjadi hal yang sangat penting untuk dibenahi. Apalagi, jaringan pipa yang ada sebagian sudah berusia tua.
"Harus dilakukan penggantian dengan pipa yang baru," imbuhnya.
Ketua Dewan Pengawas Perumda Air Minum Tirta Khatulistiwa Ruli Hermansyah menerangkan pembangunan IPA Nipah Kuning rencananya berkapasitas 300 liter per detik.
"Pembangunan IPA ini dalam rangka meningkatkan pelayanan air bersih bagi masyarakat, baik secara kualitas, kuantitas maupun kontinuitas," terangnya.
Saat ini, kata dia, kalau tidak dilakukan investasi berupa pembangunan IPA, maka akan terjadi kekurangan kapasitas air bersih.