Pontianak (Antara Kalbar) - Pemerintah Kota Pontianak bekerja sama dengan Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran (LPTQ) setempat akan menggelar khataman Al Quran secara massal, di Masjid Raya Mujahidin, Minggu (8/5).
"Khatamal Al Quran secara massal itu diikuti lebih dari 1.000 peserta, yang dimulai pukul 08.00 WIB," kata Wali Kota Pontianak, Sutarmidji di Pontianak, Jumat.
Ia menjelaskan, sebelum pelaksanaan khataman Al Quran tersebut, akan ada arakan atau pawai peserta mulai dari Kantor Terpadu Jalan Sutoyo menuju Masjid Raya Mujahidin dengan mengenakan pakaian adat Melayu yakni Telok Belanga dan Baju Kurung.
Menurutnya, khataman Al Quran yang digelar secara massal dan melibatkan ribuan peserta ini merupakan pertama kalinya digelar di Kota Pontianak.
Ia berharap, para peserta datang lebih awal dari jadwal yang sudah ditentukan supaya lebih tertib dan rapi saat parade digelar.
"Dengan khataman Al Quran itu diharapkan masyarakat membudayakan membaca Al Quran di rumah-rumah dalam kehidupan sehari-hari," ujarnya.
Mempertahankan tradisi khataman Al Quran bertujuan agar tidak hilang dan terus dilestarikan. Selain itu, juga bisa menjadi penangkal bagi oknum yang berupaya menggerus nilai dari keagungan Al Quran, kata Sutarmidji.
"Khataman Al Quran mesti terus dilestarikan, agar bisa sebagai penangkal bagi segelintir orang yang berusaha menggerus nilai Al Quran," kata Sutarmidji.
Ia berencana mengeluarkan kebijakan bagi siswa-siswa tamat SD itu sudah harus mampu baca tulis huruf Al Quran bagi yang beragama Islam. Selain itu, bagi siswa tamatan SMP yang beragama Islam, juga harus sudah khatam Al Quran. "Program itu akan kami terapkan supaya anak punya dasar pemahaman agamanya," ujarnya.
Selain itu, dia juga meminta para penyuluh agama Islam dan guru ngaji agar mengajarkan kepada generasi muda bagaimana shalat yang baik dan benar menurut agama Islam. "Sehingga tidak ada lagi anak-anak muda yang tidak tahu bagaimana shalat yang baik dan benar," katanya.

Pewarta: Andilala

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016