Pontianak (Antara Kalbar) - Pemerintah Kota Pontianak akan melakukan operasi pasar guna mengantisipasi kenaikan harga sembilan bahan pokok menjelang Ramadhan mendatang.
"Seperti sekarang harga bawang yang sudah mulai naik, namun dengan kondisi demikian kita juga melakukan koordinasi kepada Bank Indonesia untuk menekan inflasi apabila terjadi kendala didistribusi," kata Wakil Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono di Pontianak, Sabtu.
Ia mengatakan kenaikan harga barang menjelang Ramadhan merupakan hal yang lumrah sebab secara psikologis pedagang berbondong-bondong ingin mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya karena permintaan tinggi.
"Ya kalau naik sedikit itu biasa paling 1-5 persen tidak terlalu jauh, dengan suasana menjelang hari raya biasa pedagang memborong telur dan bahan lainnya sehingga terjadi kenaikan, agar mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya. Maka dari itu, pemkot sendiri akan berusaha untuk mengendalikan agar kenaikan tersebut tidak bergejolak," katanya.
Ia mengatakan beberapa komoditas bahan pokok dikhawatirkan mengalami kenaikan dalam menjelang Ramadhan. Di samping itu juga kekhawatiran akan cuaca menjadi faktor naiknya harga barang.
"Seperti telur, ayam, cabai, bawang yang rawan naik, ya semoga saja tidak terjadi hal yang luar biasa seperti bencana alam sehingga stok produk makanan bisa tersuplai dengan lancar," katanya.
Terkait dengan stok bawang sekitar tujuh ton, katanya, sebagai jumlah yang memadai untuk ketersediaan beberapa waktu ke depan.
"Saya rasa cukup, minimal bisa membantu sebab kalau kebanjiran juga sulit kasihan juga petani, harganya bisa anjlok sementara mereka juga menggunakan biaya operasionalnya, yang jelas dalam menjelang puasa yang kita harapkan makanan yang dijual sehat tidak menimbulkan penyakit seperti daging impor dan produk makanan lainnya," katanya.

Pewarta: Dedi

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016