Bengkayang,  (Antara Kalbar) - Gubernur Kalimantan Barat, Cornelis menyambut positif dengan hadirnya PT Sentosa Bumi Wijaya (SBW), merupakan pabrik kelapa sawit, untuk membantu petani mandiri di Kabupaten Bengkayang.

"Hadir SBW ini jawaban dari masalah yang dihadapi petani, itu kita apresiasi," katanya saat ia meresmikan PT SBW di Bengkayang, Senin.

Cornelis menjelaskan selama ini petani mandiri kesulitan dalam menjual dan bahkan dipermainkan oleh pabrik. Ia mencontohkan ada pabrik yang sengaja memperpanjang antre dalam penjualan sehingga Tandan Buah Segar (TBS) menjadi turun kualitasnya dan harga yang dibeli menjadi rendah.

"Hadirnya SBW solusi dari masalah klasik karena menjadi alternatif untuk tempat menjual TBS. Yang penting itu kemitraan harus dijaga dengan baik dan saling menguntungkan," ujarnya.

Ditambahkannya, dengan hadirnya PT SBW diyakini juga membantu pemerintah dalam menanggulangi kemiskinan. Karena itu manajemen perusahaan SBW agar melibatkan orang lokal, untuk pekerjanya.

Kemudian ia meminta kepada petani yang bermitra agar saling menjaga kerja sama yang dibuat.

"Saya harap PT SBW juga turunkan penyuluh untuk mendampingi petani agar perkebunan mereka berkualitas. Kepada masyarakat jangan memaksakan kehendak juga. Jangan ada juga menjual nama dewan adat untuk ini dan itu kepada perusahaan," katanya.

Dalam kesempatan itu pula, ia meminta Bupati Bengkayang agar membantu kemudahan perusahaan dan petani sawit di Bengkayang.

"Bupati jangan menghambat-hambat ya. Petani yang belum memiliki sertifikat atau izin HGU dibantu," katanya.

Menurutnya, jika ada masalah antara petani atau masyarakat dengan perusahaan maka harus diselesaikan secara musyawarah dan diurus di tingkat daerah setempat bisa melalui kepolisian dan bupati.

Sementara itu, Bupati Bengkayang Suryadman Gidot yang juga hadir dan dalam sambutannya mengajak petani dan masyarakat untuk mendukung kehadiran dan proses produksi PT SBW. Menurutnya sebagaimana pernyataan gubernur mengatakan kehadiran pabrik merupakan jawaban terhadap masalah yang dihadapi petani.

"Bagi mereka menanam dengan swadaya ini sangat membantu sebab di Bengkayang tidak sedikit masyarakat kita memiliki kebun secara mandiri," katanya.

Gidot juga berharap kehadiran PT SBW dapat menambah kemudahan dalam menjual buah serta harga akan lebih kompetitif.

Satu di antara petani sawit yang memiliki lahan sawit secara mandiri seluas 15 hektare, Alimus (40) menyambut baik kehadiran PT SBW. Menurutnya selama ini dirinya dan temannya dalam menjual sawit bahkan ke luar Bengkayang.

"Kita menjual sawit tergantung harga. Pabrik membeli tinggi kita jual ke sana. Bahkan kami pernah jual ke Sambas. Biaya jual ke Sambas bisa mencapai Rp1,6 juta. Kalau ada dekat dan mahal beli ini tentu memangkas biaya transportasi dan sebagainya," katanya.



(U.KR-DDI/N005)

Pewarta: Dedi

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016