Sambas (Antara Kalbar) - Pemerintah Kabupaten Sambas bekerja sama dengan Bank Indonesia membantu Gabungan Kelompok Tani Karya Usaha Matang Labong, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat, mengembangkan bawang merah di lahan seluas 0,75 hektare.
"Ditanamnya komoditas bawang merah oleh petani ini untuk membantu masyarakat dalam menekan inflasi dan kelangkaan bawang merah khususnya di Kabupaten Sambas," kata Kabid Hortikultura Distanak Kabupaten Sambas Vivin Elviana, Jumat.
Pengembangan bawang merah yang terletak di Kecamatan Tebas tersebut menurut Vivin merupakan tahap kedua yang dilakukan oleh Gapoktan Karya Usaha.
"Sebelumnya Gapoktan ini telah berhasil melakukan penanaman bawang merah melalui Demplot, sehingga kami lakukan pembinaan dengan bantuan bibit bawang merah oleh BI," katanya.
Vivin menjelaskan untuk penanaman kali ini bibit bawang merah yang dikembangkan sebanyak 580 kilogram dalam sekali tanam yang dilakukan secara menyebar oleh 9 anggota Gapoktan.
"Awalnya target bantuan bibit oleh BI sekitar 800 kilogram. Karena saat ini biaya pembelian bawang merah naik, sehingga hanya mampu di plot BI sebanyak 580 kilogram kepada Gapoktan," jelasnya.
Ditambahkanya saat ini penanaman bawang merah di Sambas baru tahap uji coba, dan masih belum ke sentra bawang merah. Sementara itu katanya tugas dinas sendiri dari pengembangan demplot tahap kedua tersebut ialah melakukan monitoring, dan juga ada tenaga bantu penyuluh pertanian dilapangan.
"Kenapa kita lebih memilih bawang merah, karena, selain dapat menekan inflasi, bawang merah juga merupakan hal yang baru, apalagi saat ini kebutuhan bawang merah daerah masih disuplai dari luar, sehingga kita lebih memilih pengembangan bawang merah," terangnya.
Sebelumnya, beber Vivin, penanaman bawang merah sudah dikembangkan di Desa Temajuk, Kecamatan Paloh, dengan luas areal 1 hektar, hasil cukup baik, karena tingkat keberhasilan sekitar 60 persen, itupun karena tingginya curah hujan, sehingga hasilnya belum 100 persen, sebab pengaruh iklim berdampak bagi tanaman bawang merah.
"Kami berharap di Desa Matang Labong curah hujan tidak tinggi dan hasil dalam persentasenya tinggi pula, semoga," kata dia.
***3***
(U.KR-DDI/C/N002/N002) 20-05-2016 19:30:54
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016
"Ditanamnya komoditas bawang merah oleh petani ini untuk membantu masyarakat dalam menekan inflasi dan kelangkaan bawang merah khususnya di Kabupaten Sambas," kata Kabid Hortikultura Distanak Kabupaten Sambas Vivin Elviana, Jumat.
Pengembangan bawang merah yang terletak di Kecamatan Tebas tersebut menurut Vivin merupakan tahap kedua yang dilakukan oleh Gapoktan Karya Usaha.
"Sebelumnya Gapoktan ini telah berhasil melakukan penanaman bawang merah melalui Demplot, sehingga kami lakukan pembinaan dengan bantuan bibit bawang merah oleh BI," katanya.
Vivin menjelaskan untuk penanaman kali ini bibit bawang merah yang dikembangkan sebanyak 580 kilogram dalam sekali tanam yang dilakukan secara menyebar oleh 9 anggota Gapoktan.
"Awalnya target bantuan bibit oleh BI sekitar 800 kilogram. Karena saat ini biaya pembelian bawang merah naik, sehingga hanya mampu di plot BI sebanyak 580 kilogram kepada Gapoktan," jelasnya.
Ditambahkanya saat ini penanaman bawang merah di Sambas baru tahap uji coba, dan masih belum ke sentra bawang merah. Sementara itu katanya tugas dinas sendiri dari pengembangan demplot tahap kedua tersebut ialah melakukan monitoring, dan juga ada tenaga bantu penyuluh pertanian dilapangan.
"Kenapa kita lebih memilih bawang merah, karena, selain dapat menekan inflasi, bawang merah juga merupakan hal yang baru, apalagi saat ini kebutuhan bawang merah daerah masih disuplai dari luar, sehingga kita lebih memilih pengembangan bawang merah," terangnya.
Sebelumnya, beber Vivin, penanaman bawang merah sudah dikembangkan di Desa Temajuk, Kecamatan Paloh, dengan luas areal 1 hektar, hasil cukup baik, karena tingkat keberhasilan sekitar 60 persen, itupun karena tingginya curah hujan, sehingga hasilnya belum 100 persen, sebab pengaruh iklim berdampak bagi tanaman bawang merah.
"Kami berharap di Desa Matang Labong curah hujan tidak tinggi dan hasil dalam persentasenya tinggi pula, semoga," kata dia.
***3***
(U.KR-DDI/C/N002/N002) 20-05-2016 19:30:54
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016