Pontianak (Antara Kalbar) - Melalui pentas "Sekapur Sireh" SMA Mujahidin mencoba melestarikan upacara adat pernikahan budaya melayu, yang ditampilkan dalam pentas yang dilaksanakan Sabtu (21/5) di halaman SMA Mujahidin, di Pontianak.

    
"Ini merupakan salah satu wujud kecintaan kami kepada Budaya Melayu khususnya, mengenalkan dan mengarahkan siswa-siswi agar kreatif dan mencintai budayanya," ujar Uray Feri, Ketua Pelaksana sekaligus guru seni budaya SMA Mujahidin, di Pontianak.

    
"Sekapur Sireh" adalah prosesi upacara pernikahan adat Melayu yang harus dilewati kedua pengantin dengan tujuan penyambutan kedatangan sang pengantin.

    
Ini merupakan bagian dari penilaian akhir pelajaran seni budaya di SMA Mujahidin, dengan praktek melaksanakan upacara "Sekapur Sireh" diharapkan siswa memiliki kecintaan yang mendalam terhadap budayanya, lanjut Feri.

    
Pada kesempatan ini pelaksana upacara "Sekapur Sireh" dibagi menjadi dua tim yaitu musik dan pengantin yang masing-masingnya diisi oleh siswa-siswi kelas 10 dan 11.

    
Pentas "Sekapur Sireh menjadi acara pertama berbasis budaya yang digelar SMA Mujahidin Pontianak. Acara tersebut diharapkan menjadi jembatan untuk memulai kerja sama antara guru dan siswa serta melestarikan budaya melayu sebagai identitas masyarakat Kalimantan Barat, kata Umar Budiman, Kepala SMA Mujahidin Pontianak.

(MT/N005)

Pewarta: Mario Tribowo

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016