Pontianak (ANTARA) - Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji meminta Pengurus Majelis Adat Budaya Melayu (MABM) Kalbar untuk menyusun kembali arsitektur dan filosofi Melayu agar dapat melestarikan kebudayaan yang ada dan memberikan kontribusi bagi daerah.
"Saya mengapresiasi peran DPP MABM KB dalam pelestarian adat budaya. Karena itu, saya mengajak untuk merajut kebersamaan dan mendorong agar MABM segera menyusun kembali arsitektur dan filosofi Melayu," kata Sutarmidji saat menghadiri pelantikan pengurus MABM Kalbar di Pontianak, Senin.
Gubernur Sutarmidji berbicara tentang tantangan membangun Kalbar dalam lima tahun terakhir, termasuk menghadapi pandemi COVID-19. Ia mengungkapkan prestasi dalam meningkatkan kemampuan fiskal daerah dan program desa mandiri.
Dia juga menekankan pentingnya patuh pada aturan dalam menjalankan pemerintahan dan meraih hasil terbaik. Dia juga mengapresiasi peran Dr. Oesman Sapta yang menginspirasi dalam sinergi dengan pemerintah pusat.
Di tempat yang sama, Ketua DPP MABM Kalbar yang terpilih Prof. Chairil Effendy, menyampaikan terima kasih atas dukungan dan berharap agar semua anggota tetap menjaga identitas Melayu dan mendukung kepemimpinan Gubernur dan Wakil Gubernur Kalbar.
Dirinya juga berkomitmen untuk menyusun kembali arsitektur dan filosofi Melayu yang menjadi upaya penting dalam mempertahankan dan mengembangkan warisan budaya dan identitas masyarakat Melayu.
"Hal ini melibatkan langkah-langkah strategis untuk memahami, merumuskan ulang, dan mempraktikkan elemen-elemen kunci dari arsitektur dan filosofi Melayu," tuturnya.
Tokoh Nasional asal Kalbar, Dr. Oesman Sapta pada kesempatan itu juga mengingatkan pentingnya peran MABM dalam meningkatkan produktivitas dan perekonomian masyarakat serta menjaga kelestarian budaya.
"Khususnya dalam pengembangan Ekonomi Kreatif, Budaya Melayu memiliki potensi untuk menjadi basis ekonomi kreatif yang kuat. Melalui pengembangan seni, musik, mode, dan industri kreatif lainnya yang terinspirasi oleh budaya Melayu, masyarakat dapat menghasilkan produk-produk yang unik dan berdaya saing tinggi," kata OSO.