Sambas  (Antara Kalbar) - Tingginya curah hujan di beberapa wilayah di Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat, beberapa hari terakhir menyebabkan empat desa di Kecamatan Selakau Timur terendam banjir.

"Empat desa yang sedang dilanda banjir adalah Selakau Tua, Buduk Sempadang, Gelik dan Seranggam," kata Camat Selakau Timur Supardi di Sambas, Senin.

Supardi menjelaskan, Desa Selakau Tua merupakan lokasi paling banyak rumah yang terendam yaitu sebanyak 35 rumah yang terletak di Dusun Gayung Bersambut.

"Untuk ketinggian air yang masuk ke dalam rumah warga bervariasi, mulai dari 20 centimenter hingga 30 centimeter. Kendati demikian 97 kepala keluarga di Dusun Gayung Bersambut tidak ada yang mengungsi dan memilih bertahan di rumah masing-masing, dengan membuat lantai darurat di dalam rumah," katanya.

Sementara itu, Kepala Dissosnakertrans Sambas Agus Supardan menambahkan, banjir yang terjadi mulai menggenangi rumah warga sekitar tiga hari yang lalu.

"Kami sudah mengirimkan laporan ke Pemkab Sambas agar dapat mendistribusikan bantuan kepada para korban banjir," ujarnya.

Agus mengatakan, sejauh ini pihak masih memiliki sekitar 20 ton beras yang diperuntukan untuk bencana. Seperti bencana banjir.

"Kita telah menerima laporan dari Kecamatan mengenai banjir yang melanda Empat desa dari Selakau Timur. Kita akan melaporkan kembali laporan tersebut ke asisten II mengenai proses distribusi bantuan ke lokasi banjir," tuturnya.

Menurut dia, berdasarkan ketentuan biasanya distribusian pada lokasi banjir baru dapat dilakukan, jika banjir melanda setidak-tidaknya empat hari berturut. Apabila banjir terjadi satu hari kemudian surut ataupun banjir kurang dari empat hari bantuan dari pemerintah tidak bisa didistribusikan.

"Kita masih memantau kondisi di empat titik yang dilanda banjir di Kecamatan Selakau Timur. Jika memang debit air tinggi atau tidak surut kita akan segera mendistribusikan bantuan apa yang kira-kira dibutuhkan oleh masyarakat," ujarnya



(U.KR-DDI/S023)

Pewarta: Dedi

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016