Pontianak (ANTARA) - Bupati Sambas, Kalimantan Barat Satono beraudiensi dengan Kepala Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia, Marthinus Hukom dalam rangka meminta agar segera dibentuk BNN di Kabupaten Sambas.
"Audiensi itu dihadiri Sestama BNN RI, Tantan Sulistyana, Deputi Pendindakan BNN RI, Richard M. Nainggolan, Karo SDM dan Karo Perecnanaan BNN RI, Sekretaris Daerah Kabupaten Sambas, Fery Madagaskar dan Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekda Sambas, SeptizaSeptiza," ujar Satono saat dihubungi di Jakarta, Jumat.
Satono dengan tegas mengatakan bahwa audiensi tersebut merupakan langkah konkret Pemerintah Daerah Kabupaten Sambas dalam upaya mewujudkan pembentukan BNN di Kabupaten Sambas.
Satono melanjutkan, pembentukan BNN di Sambas merupakan kebutuhan masyarakat yang sudah dinantikan selama kurang lebih 20 tahun ini. Sebab, selama ini Sambas selalu menjadi pintu masuk narkoba dari luar negeri.
“Setelah beraudiensi dengan BNN RI, Alhamdulilah mereka menyambut baik pembentukan BNN di Sambas dan Insyaallah tahun ini BNN tersebut akan terwujud. Kita sudah siapkan semua fasilitasnya,” kata Satono.
Ia mengatakan, Sambas sebagai wilayah yang berbatasan langsung dengan Negara Malaysia kerap kali menjadi wilayah perlintasan narkoba dari luar negeri. Upaya-upaya pencegahan terus dilakukan, dengan adanya BNN diharapkan semakin baik.
“Gedung Puskesmas Terigas siap dijadikan Kantor BNN Kabupaten Sambas. Puskesmas Terigas yang baru dibangun di samping asrama haji. Kemudian, rumah dan kendaraan dinas juga sudah disiapkan, dan Alhamdulilah sudah direstui BNN RI pembentukannya tahun ini,” kata dia.