Sanggau (Antara Kalbar) - Puluhan pegawai RSUD Sanggau berunjuk rasa di halaman rumah sakit tersebut, Selasa (24/5) menuntut pembayaran uang jasa Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) serta jaminan kesehatan daerah (Jamkesda) yang sudah tertunggal selama lima bulan oleh manajemen rumah sakit tersebut.

Kendati adanya aksi para pegawai terdiri dari dokter, bidan, tenaga medis RSUD Sanggau tersebut namun pelayanan terhadap pasien tetap berjalan seperti biasa karena hanya perwakilan ruangan saja yang ikut berunjuk rasa itu.

Puluhan pegawai RSUD Sanggau itu, memulai aksinya pukul 09.30 WIB dan sempat membentangkan poster berisi tuntutan.

Tak pelak, adanya aksi pegawai RSUD Sanggau ini, sempat menjadi tontonan keluarga pasien dan para pengguna kendaraan yang melintas di ruas jalan Jenderal Sudirman.

Dalam dialog dengan Direktur RSUD Sanggau dr Eddy Suprabowo M Kes tersebut, perwakilan pegawai, dr Horas F Nainggolan dan beberapa pegawai lainnya menuntut pihak rumah sakit segera membayarkan hak atas jasa mereka yang sudah tertunggak selama lima bulan lebih, atau sejak bulan Desember tahun 2015.

"Tahun ini, kami dari Januari belum dapat. Contoh BPJS, pengklaiman misalnya Januari, pembayaran di Februari. Paling tidak Maret kami sudah dapat. Ini belum sama sekali. Ini yang ingin disampaikan oleh rekan-rekan yang menggelar aksi pagi ini," ujar perwakilan demonstran yang juga sebagai dokter umum, dr Horas Nainggolan kepada kepada wartawan.

Ditambahkan, dirinya dan sejumlah pegawai serta karyawan hanya ingin menyampaikan bahwa ada hak yang belum tersampaikan mengingat sebelumnya, hal semacam ini tidak terjadi.

Intinya, para demonstran ini menuntut adanya transparansi keuangan dan sistem pembagian jasa pelayanan. Kemudian pembagian jasa secara rutin dan honor tenaga kontrak sesuai dengan peraturan bupati (perbup). Hal ini berkaitan juga dengan klaim sisa BPJS tahun 2015 dari Bulan Maret serta Jamkesda Bulan November-Desember 2015 yang tidak tahu kemana.

"Dampak keterlambatan ini akan kemana-mana. Kan kami sudah lakukan pelayanan, jelas berhak menuntut apa yang seharusnya menjadi hak. Itu saja saya kira, makanya harus ada kejelasan mengenai jasa pelayanan kami yang sudah hampir lima bulan tidak keluar-keluar," paparnya.

Sementara itu, Direktur RSUD Sanggau, Edi Suprabowo ditemui usai menggelar dialog bersama para demonstran menyampaikan bahwa ini masalah lama dan terjadi hampir diseluruh rumah sakit.

Pembayaran ini, kata dia, terkait dengan satu siklus. Dalam pengajuan pembayaran klaim, dari ruangan, status harus lengkap baru diajukan ke BPJS. "Terkadang, rekan-rekan ini dalam mengisi status ada yang tidak lengkap akhirnya dikembalikan lagi. Jadi bolak-balik. Itu yang terkadang menjadi lama. Tapi tidak masalah, kami juga sudah bicarakan dan nanti harus kumpul lagi seluruh yang terkait sehingga masalahnya dimana bisa diketahui," ungkapnya.

Kedua belah pihak pun sepakat duduk dalam satu forum nantinya, untuk mencari benang merah penyebab terjadi keterlambatan pembayaran tersebut. Usai berdialog para pegawai RSUD Sanggau membubarkan diri dan melaksanakan tugas dan tanggungjawab seperti biasa.

Pewarta: M Kusyairi

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016