Entikong (Antara Kalbar) - Stasiun Karantina Ikan Kelas I Entikong bersama instansi terkait yang ada di Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Entikong gencar menggelar pengawasan terpadu untuk mencegah masuknya produk ilegal dari negeri jiran.
    "Pengawasan dan pemeriksaan biasanya di pintu kedatangan di PLBN, karena masih dalam pembangunan maka pemeriksaan dilakukan di kantor Karantina Ikan bersama instansi terkait," jelas Kepala Stasiun Karantina Ikan Kelas I Entikong, Miharjo, Kamis.
    Menurut dia, pemeriksaan terpadu ini digelar dalam bulan bhakti karantina, dimana melibatkan semua instansi terkait seperti Imigrasi, Custom, Quarantine dan Security (ICQS) yang ada di PLBN Entikong.
    Sasaran adalah pelintas dari Malaysia, baik itu orang dan kendaraan yang berpotensi membawa produk ilegal atau produk larangan dari negeri jiran.
    Pemeriksaan terpadu ini akan terus berkelanjutan untuk mencegah masuknya produk ilegal, karena selama ini produk yang tanpa dokumen disinyalir marak masuk melalui jalan tikus dan barang bawaan pelintas menggunakan kendaraan pribadi maupaun bus.
    Hasil pemeriksaan Kamis (26/5) disita 20 kg kubis, 9 kg daging dan dua kilo buah pir barang bawaan pelintas yang tidak dilengkapi dokumen.
    Terhadap barang tersebut diserahkan penanganannya kepada stasiun karantina pertanian kelas I Entikong.
    Karena ini sifatnya gabungan, jika ada pelanggaran keimigrasian langsung ditangani instansi terkait. Begitu juga jika pelanggarannya terkait kepabeanan langsung ditangani Bea dan Cukai.
    Danranmil Entikong, Mayor ARM Wagiyono mengatakan pengawasan terpadu seperti ini bisa lebih efektif di dalam mengawasi perlintasan di PLBN. Sinergisitas antarinstansi harus terus ditingkatkan agar pelayanan, pengawasan dan pemeriksaan bisa sejalan dan bersama-sama.
    "Kami siap saja kapan diminta untuk melakukan pengawasan bersama-sama. Karena potensi penyelundupan di perbatasan sangat rawan terutama di jalur tidak resmi, sementara ini pemeriksaan di pintu PLBN dilakukan dengan ketat," pungkasnya.

Pewarta: Agus

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016