Sambas (Antara Kalbar) - Lembaga Swadaya Masyarakat Gemawan menggelar pelatihan pembuatan pupuk organik kepada sejumlah masyarakat di Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat.
"Kegiatan pelatihan ini merupakan salah satu dari rangkaian kegiatan kerja sama antara beberapa desa di Kabupaten Sambas. Kali ini ada beberapa desa yang dilibatkan namun dipusatkan di dua desa yaitu di Desa Sekuduk Kecamatan Sejangkung dan Desa Sei Kelambu Kecamatan Tebas," ujar Pengurus Gemawan Kalimantan Barat, Iskandar di Sambas, Kamis.
Iskandar mengatakan adapun tujuan dari pelatihan tersebut adalah memberikan pengetahuan kepada masyarakat dalam memanfaatkan limbah atau kotoran hewan agar dapat diolah menjadi pupuk organik dan mengurangi ketergantungan masyarakat dalam pemakaian pupuk non organik.
"Materi pelatihan ini disampaikan oleh Joko Wiryanto yang merupakan Ketua Pelatihan Pertanian Pedesaan Swadaya,"katanya.
Sementara itu, Joko Wiryanto saat memberikan materi menekankan faktor terpenting dalam upaya meningkatkan kesuburan tanah dan tanaman. Menurutnya pupuk satu di antara zat yang ditambahkan pada tanah supaya unsur haranya dapat terpenuhi. Dengan begitu, tanah menjadi lebih produktif dan dapat menunjang pertumbuhan tanaman dan akar dengan baik.
"Pemupukan yang baik adalah dengan menggunakan pupuk organik karena memiliki banyak keunggulan dibandingkan dengan pupuk kimia," jelasnya.
Dia mengatakan alasan menggunakan pupuk organik di antaranya adalah harga pupuk organik lebih murah dan sangat mudah didapat dari alam. Kemudian pupuk organik mengandung unsur mikro yang lebih lengkap dibandingkan dengan pupuk kimia dan pupuk organik memberikan kehidupan bagi mikroorganisme tanah.
"Dengan menggunakan pupuk organik, banyak manfaat yang akan dirasakan oleh petani antara lain adalah meningkatnya produktivitas dari lahan pertanian. Karena dengan meningkatnya kadar kandungan bahan organik dan unsur hara yang ada dalam tanah, maka dengan sendirinya akan memperbaiki sifat, kimia dan biologi tanah atau lahan pertanian. Manfaat lain yang dirasakan yaitu semakin mudahnya melakukan pengolahan lahan karena struktur tanah semakin baik," terangnya.
Di kesempatan itu juga Joko mengenalkan dan mempraktikkan cara pembuatan biang pupuk organik cair temuan atau ciptaannya sendiri yaitu F1-Embio yang bahan-bahannya terdiri dari Tepung sagu, air, terasi, nanas, gula pasir dan kotoran ternak ayam kampung.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016
"Kegiatan pelatihan ini merupakan salah satu dari rangkaian kegiatan kerja sama antara beberapa desa di Kabupaten Sambas. Kali ini ada beberapa desa yang dilibatkan namun dipusatkan di dua desa yaitu di Desa Sekuduk Kecamatan Sejangkung dan Desa Sei Kelambu Kecamatan Tebas," ujar Pengurus Gemawan Kalimantan Barat, Iskandar di Sambas, Kamis.
Iskandar mengatakan adapun tujuan dari pelatihan tersebut adalah memberikan pengetahuan kepada masyarakat dalam memanfaatkan limbah atau kotoran hewan agar dapat diolah menjadi pupuk organik dan mengurangi ketergantungan masyarakat dalam pemakaian pupuk non organik.
"Materi pelatihan ini disampaikan oleh Joko Wiryanto yang merupakan Ketua Pelatihan Pertanian Pedesaan Swadaya,"katanya.
Sementara itu, Joko Wiryanto saat memberikan materi menekankan faktor terpenting dalam upaya meningkatkan kesuburan tanah dan tanaman. Menurutnya pupuk satu di antara zat yang ditambahkan pada tanah supaya unsur haranya dapat terpenuhi. Dengan begitu, tanah menjadi lebih produktif dan dapat menunjang pertumbuhan tanaman dan akar dengan baik.
"Pemupukan yang baik adalah dengan menggunakan pupuk organik karena memiliki banyak keunggulan dibandingkan dengan pupuk kimia," jelasnya.
Dia mengatakan alasan menggunakan pupuk organik di antaranya adalah harga pupuk organik lebih murah dan sangat mudah didapat dari alam. Kemudian pupuk organik mengandung unsur mikro yang lebih lengkap dibandingkan dengan pupuk kimia dan pupuk organik memberikan kehidupan bagi mikroorganisme tanah.
"Dengan menggunakan pupuk organik, banyak manfaat yang akan dirasakan oleh petani antara lain adalah meningkatnya produktivitas dari lahan pertanian. Karena dengan meningkatnya kadar kandungan bahan organik dan unsur hara yang ada dalam tanah, maka dengan sendirinya akan memperbaiki sifat, kimia dan biologi tanah atau lahan pertanian. Manfaat lain yang dirasakan yaitu semakin mudahnya melakukan pengolahan lahan karena struktur tanah semakin baik," terangnya.
Di kesempatan itu juga Joko mengenalkan dan mempraktikkan cara pembuatan biang pupuk organik cair temuan atau ciptaannya sendiri yaitu F1-Embio yang bahan-bahannya terdiri dari Tepung sagu, air, terasi, nanas, gula pasir dan kotoran ternak ayam kampung.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016