Pontianak (Antara Kalbar) - PT Pertamina (Persero) Operation Region VI memastikan stok bahan bakar minyak dan elpiji di Kalimantan Barat saat Ramadhan aman.

"Guna menjaga ketahanan pasokan BBM dan elpiji di wilayah Kalimantan Barat, telah dilakukan penyediaan stok yang cukup pada Ramadhan dan Idul Fitri 1437 H. Sehingga masyarakat Kalbar jangan khawatir," ujar Area Manager Communication & Relations Kalimantan, Dian Hapsari di Pontianak, Kamis.

Dian memprediksi puncak kenaikan pengunaan BBM terjadi pada H-2 dan H+2 Idul Fitri. Sehingga menurutnya Pertamina meningkatkan stok hingga 13 persen dari distribusi rata-rata normal perbulan sebesar 17.302 kilo liter (KL) menjadi 19.559 KL seluruh Kalimantan.

"Premium diantisipasi kenaikan sekitar 6,5 persen menjadi 6.037 KL perhari. Hal tersebut karena memperhatikan konsumsi tertinggi pada H-1 sebelum Lebaran sebesar 7.815 KL perhari atau naik 37 persen dari rata-rata harian serta H+4 pascalebaran menjadi 6.893 KL perhari," katanya.

Dia menjelaskan untuk saat ini rata-rata penggunaan solar hanya 1.760 KL perhari atau turun 7 persen seiring dengan menurunnya aktifitas kendaraan besar. Sementara Pertamax naik 5 persen menjadi 248 KL perhari.

"Konsumsi tertinggi biasanya untuk Pertamax pada H-4 371 KL perhari atau naik 58 persen dari rata-rata harian serta H+4 pasca lebaran 457 KL atau naik 95 persen dari rata-rata harian," kata Dian.

Prediksi selanjutnya untuk Pertalite akan naik 5 persen menjadi 558 KL perhari, konsumsi tertinggi pada H-8 sebanyak 786 KL perhari atau naik 48 persen dari rata-rata harian serta H+6 823 KL perhari atau naik 55 persen dari rata-rata harian.

"Keseluruhan estimasi prediksi yang kami sampaikan berdasarkan data-data pada tahun 2014 dan 2015 dan tren ke depan," ujar dia.

Sementara estimasi penyaluran elpiji masa Ramadhan dan Idul Fitri 1437 H di seluruh Kalimantan, untuk elpiji PSO per 3 Kg diprediksikan naik menjadi 1.030 MT perhari atau naik 5,6 persen dari rata-rata harian, dengan konsumsi tertinggi pada H-2 sekitar 1.250 MT atau naik 28 persen dan H-5 pasca lebaran sekitar 1.261 MT yang naik 29 persen.

"Sedangkan elpiji non PSO per 12 Kg konsumsi di angka 212 MT perhari atau turun 19 persen dari rata-rata harian, konsumsi tertinggi sebelum lebaran H-4 sekitar 286 MT atau 10 persen naik dari rata-rata harian dan H+7 pasca lebaran sekitar 252 MT. Sedangkan estimasi penyaluran Avtur terjadi kenaikan konsumsi 10-12 persen dari rata-rata penyaluran harian 633 KL menjadi 696 KL perhari," kata dia.

(KR-DDI/T011)

Pewarta: Dedi

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016