Pontianak (ANTARA) - PT Pertamina Patra Niaga mengambil langkah strategis untuk memastikan penyaluran bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi jenis Pertalite tepat sasaran dengan menerapkan sistem QR Code.
"Langkah ini merupakan bagian dari program "Subsidi Tepat" yang dirancang untuk mengatasi masalah penyaluran subsidi yang sering kali tidak tepat sasaran," kata Sales Area Manager Retail PT Pertamina Patra Niaga Kalbar, Aris Irmi, saat melakukan audiensi bersama Pj Gubernur Kalbar, Harisson di Pontianak, Selasa.
Aris menjelaskan bahwa sistem QR Code ini akan diterapkan untuk mendata kendaraan roda empat yang menggunakan Pertalite.
"Program ini adalah tindak lanjut dari upaya kami memastikan bahwa subsidi Pertalite diberikan ke mereka yang berhak, terutama untuk kendaraan roda empat," tuturnya.
Ia menambahkan bahwa keberhasilan program ini diharapkan dapat membawa dampak positif yang signifikan, termasuk penghematan anggaran subsidi BBM yang selama ini membebani APBN.
"Jika program subsidi tepat Pertalite ini berhasil, kita akan dapat menghemat anggaran yang sangat besar dan mengalihkannya untuk program-program yang lebih strategis dan bermanfaat bagi masyarakat luas," paparnya.
Program ini juga diharapkan dapat meningkatkan kepatuhan masyarakat dalam penggunaan BBM bersubsidi sesuai peruntukannya. Aris menekankan bahwa pelaksanaan program ini harus dilakukan secepat mungkin untuk mengurangi beban subsidi dan memastikan bahwa dana yang ada dapat digunakan lebih efektif.
Dengan langkah inovatif ini, Pertamina Patra Niaga menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan transparansi dan akurasi penyaluran BBM bersubsidi. Penerapan QR Code di Kalimantan Barat diharapkan menjadi model bagi wilayah lainnya di Indonesia, demi memastikan bahwa subsidi benar-benar bermanfaat bagi mereka yang membutuhkan dan sesuai dengan tujuan awal pemberian subsidi tersebut.
Di tempat yang sama, Pj Gubernur Kalbar Harisson menyatakan dukungannya terhadap langkah Pertamina ini dan menegaskan bahwa Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat akan membantu dalam hal penyediaan data kependudukan.
"Kami mendukung penuh program ini dengan menyediakan data penduduk yang layak menerima subsidi, agar mereka dapat menerima QR Code yang dibutuhkan untuk membeli BBM bersubsidi," jelas Harisson.
Penggunaan QR Code ini, menurut Harisson, menjadi solusi untuk memastikan penyaluran BBM bersubsidi yang lebih tepat sasaran.
"Selama ini, penyaluran BBM subsidi sering kali tidak tepat sasaran. Dengan sistem QR Code, kita bisa memastikan bahwa hanya kelompok yang benar-benar layak yang mendapatkan subsidi tersebut," kata Harisson.