Pontianak (Antara Kalbar) - Kepala Kantor Otoritas Jasa Keuangan Kalimantan Barat, Asep Ruswandi mengatakan pihaknya mendorong lembaga perbankan di Provinsi Kalbar untuk menerapkan Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT).
"Untuk program Gerakan Nasional Non Tunai yang dicanangkan pemerintah tahun 2014 lalu, sepenuhnya merupakan kewenangan Bank Indonesia," kata Asep Ruswandi saat ditemui di Pontianak, Jumat.
Namun dalam pelaksanaan GNNT tersebut, menurut dia, baik untuk sosialisasi, penerapan maupun pengawasan, sepenuhnya dilakukan Bank Indonesia. OJK tidak memiliki wewenang di situ," ujarnya lagi.
Asep menambahkan, pihaknya mendorong perbankan untuk mensukseskan program pemerintah tersebut.
"Kembali lagi wewenang kita tidak bisa langsung mensosialisasikan kepada masyarakat. Kita hanya mendorong perbankan," katanya menjelaskan.
Sementara untuk penerapan GNNT di Kalbar, ia menilai secara pribadi sudah ada peningkatan yang signifikan. Hampir semua toko modern baik mall maupun supermarket, SPBU dan beberapa tempat pembayaran sudah menerapkan GNNT.
Kemudian terkait nilai transaksi dari non tunai menurutnya relatif dan data secara pasti di Bank Indonesia.
"Namun secara kasat mata antara infrastruktur untuk GNNT terhadap kebutuhan memang fasilitas itu minim dan perlu didorong dan peningkatan oleh perbankan," kata dia menambahkan.
Menurut ia, untuk penerapan GNNT ada baiknya semua pihak berperan termasuk pucuk pimpinan baik dari swasta maupun pemda. Karena upaya itu akan jauh lebih efektif.
"Soal ini harus didorong pimpinan seperti GM, Bupati dan lainnya agar semua mensukseskan GNNT. Transaksi non tunai ini kan sangat baik terutama soal keamanan, kecepatan dan mempermudah pemerintah memantau transaksi masyarakat," kata dia.
Asep mencontohkan untuk penerapan non tunai bisa dilakukan seperti di sekolah dan perguruan tinggi. Melalui institusi pendidikan apakah didorong bupati atau Kepala Dinas Pendidikan agar warga sekolah untuk setiap transaksi baik di kantin maupun lainnya menggunakan kartu debit maupun kartu flazz yang saat ini sudah banyak difasilitasi perbankan di Kalbar.
"Pelajar dan mahasiswa di Kalbar sangat banyak, jika mereka transaksinya dengan non tunai maka selain mereka telah sejak dini mengenal non tunai juga GNNT ini akan sukses," demikian Asep Ruswandi.
(KR-DDI/N005)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016
"Untuk program Gerakan Nasional Non Tunai yang dicanangkan pemerintah tahun 2014 lalu, sepenuhnya merupakan kewenangan Bank Indonesia," kata Asep Ruswandi saat ditemui di Pontianak, Jumat.
Namun dalam pelaksanaan GNNT tersebut, menurut dia, baik untuk sosialisasi, penerapan maupun pengawasan, sepenuhnya dilakukan Bank Indonesia. OJK tidak memiliki wewenang di situ," ujarnya lagi.
Asep menambahkan, pihaknya mendorong perbankan untuk mensukseskan program pemerintah tersebut.
"Kembali lagi wewenang kita tidak bisa langsung mensosialisasikan kepada masyarakat. Kita hanya mendorong perbankan," katanya menjelaskan.
Sementara untuk penerapan GNNT di Kalbar, ia menilai secara pribadi sudah ada peningkatan yang signifikan. Hampir semua toko modern baik mall maupun supermarket, SPBU dan beberapa tempat pembayaran sudah menerapkan GNNT.
Kemudian terkait nilai transaksi dari non tunai menurutnya relatif dan data secara pasti di Bank Indonesia.
"Namun secara kasat mata antara infrastruktur untuk GNNT terhadap kebutuhan memang fasilitas itu minim dan perlu didorong dan peningkatan oleh perbankan," kata dia menambahkan.
Menurut ia, untuk penerapan GNNT ada baiknya semua pihak berperan termasuk pucuk pimpinan baik dari swasta maupun pemda. Karena upaya itu akan jauh lebih efektif.
"Soal ini harus didorong pimpinan seperti GM, Bupati dan lainnya agar semua mensukseskan GNNT. Transaksi non tunai ini kan sangat baik terutama soal keamanan, kecepatan dan mempermudah pemerintah memantau transaksi masyarakat," kata dia.
Asep mencontohkan untuk penerapan non tunai bisa dilakukan seperti di sekolah dan perguruan tinggi. Melalui institusi pendidikan apakah didorong bupati atau Kepala Dinas Pendidikan agar warga sekolah untuk setiap transaksi baik di kantin maupun lainnya menggunakan kartu debit maupun kartu flazz yang saat ini sudah banyak difasilitasi perbankan di Kalbar.
"Pelajar dan mahasiswa di Kalbar sangat banyak, jika mereka transaksinya dengan non tunai maka selain mereka telah sejak dini mengenal non tunai juga GNNT ini akan sukses," demikian Asep Ruswandi.
(KR-DDI/N005)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016