Pontianak (ANTARA) - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kalimantan Barat dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) melakukan evaluasi pencapaian target program prioritas berbagai sektor secara kumulatif target hingga saat ini mencapai 119 jelang akhir 2024.
"Secara keseluruhan sebagaimana yang disampaikan Pak Asisten II mewakili Gubernur itu target mencapai 119 persen, terutama dengan pelaksanaan kegiatan oleh beberapa industri, industri ini anggota ya ada beberapa target yang memang masih merah. Nah ini yang kita dorong untuk dilakukan pencapaian target, " ujar Kepala OJK Kalbar, Maulana Yasin saat diwawancarai di Pontianak, Kamis.
Maulana mengatakan salah satu program yang disorot adalah Kredit Usaha Mikro Peduli (KUM Peduli) yang masih terinformasi jauh dari target yang dicapai, yaitu 52 persen hingga Oktober 2024.
"Kumpeduli misalnya yang masih terinformasi jauh dari target sampai Oktober 2024 tadi terinformasikan 52 persen jadi masih separuh lagi. Nanti kita minta teman-teman khususnya untuk Bank Kalbar yang mencapai target Kumpeduli itu 100 persen, " lanjut nya.
Maulana mengharapkan peran pemerintah daerah, termasuk Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) di kabupaten/kota, untuk mendukung capaian ini dengan memberikan informasi kepada pelaku UMKM binaan, terutama pada program KUMPeduli yang menyasar usaha mikro dengan pinjaman sekitar Rp5 juta, untuk mendukung modal bagi usaha kecil di Kalbar.
"Jadi masyarakat yang butuh dana untuk permodalan, khususnya Kumpeduli dapat dimanfaatkan terutama bagi UMKM dan usaha mikro, karena Kumpeduli itu kan cuma 5 jutaan jadi bagi usaha-usaha kecil silahkan kalau memang membutuhkan dana bisa menghubungi Bank Kalbar, " ungkapnya.
Selain Kumpeduli, Maulana menyebut ada beberapa target lain yang masih dalam pencapaian, seperti Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP), serta asuransi sosial kesehatan dan ketenagakerjaan. Capaian asuransi kesehatan saat ini berada di angka 82 persen, sementara ketenagakerjaan mencapai 86 persen.
"Kalau dari kesehatan itu kan capaiannya 82 ya, optimis 82 tapi kalau bisa kan 100 persen. Begitu juga tadi ketenagakerjaan itu kan optimis di 86 persen jadi tetap kita minta untuk diupayakan ya 100 persen, karena target itu kan komitmen untuk dicapai di tahun 2024 ini, " tambahnya.
Ia juga menambahkan pada tahun 2025 fokus utama ke depan akan bergeser dengan perkembangan pasar modal dan investasi daerah yang difokuskan untuk mendorong pertumbuhan pasar modal, bertujuan memperkuat peran pasar modal dalam mendukung perekonomian lokal.
"Kalau kemarin 2024 ini berkaitan dengan perbankan dan IKNB, di tahun 2025 ini ke depan dengan pasar modal nanti kita arahkan, disesuaikan dan fokus daripada capaian target untuk 2025 untuk pasar modal dan investasi investasi di daerah, " tambahnya.