Pontianak (Antara Kalbar) - PT PLN (Persero) Wilayah Kalimantan Barat memastikan pada saat bulan Ramadhan tidak ada pemadaman bergilir khususnya untuk Sistem Khatulistiwa.

   "Secara daya kita pastikan tidak ada pemadaman sebab antara daya mampu dan beban masih tinggi daya mampu kita. Saat ini untuk jaringan Khatulistiwa daya mampu sebesar 336 MW sedangkan untuk beban kita hanya 300 MW," ujar General Manager PT PLN (Persero) Wilayah Kalbar Bima Putrajaya saat sosialisasi PLN menghadapi Ramadhan kepada sejumlah ustadz yang ada di Kota Pontianak dan Kabupaten Kubu Raya di Pontianak, Sabtu.

  Bima menambahkan, keamanan pasokan listrik di Sistem Khatulistiwa yang meliputi Kota Pontianak, Kabupaten Kubu Raya, Mempawah, Kota Singkawang, Sambas hingga Bengkayang itu dipastikan akan berjalan sebagaimana harapan.

    Namun hanya saja, kata dia, hal itu akan terpengaruh jika terjadi gangguan yang disebabkan faktor alam serta layang-layang yang selama ini dianggap menjadi musuh utama PLN. Pihaknya hanya berusaha keras agar gangguan tidak ada.

    "Di luar daya yang sulit kita kendalikan. Apalagi dengan maraknya soal layangan. Seperti beberapa hari lalu tramisi kita antara Singkawang dan Bengkayang terkena tali gelasan layangan yang menyebabkan kerusakan dan perbaikannya butuh waktu. Kalau kondisi demikian maka pemadaman tidak bisa dihindari," ujar dia.

    Untuk mengantisipasi pemadaman khususnya karena layangan, pihaknya melakukan pendekan secara agama melalui para dai atau ustadz di Pontianak dan Kubu Raya agar masyarakat yang bermain layangan tersentuh hatinya. Tujuannya agar mereka tidak bermain layangan lagi karena mudaratnya lebih besar dan bahkan telah banyak merenggut nyawa.

    "Melalui para ustadz ini lah kita harapkan ketika memberikan kultum atau ceramah mengimbau dan mengajak masyarakat untuk tidak bermain layangan. Saya nilai dengan pendekatan ustadz akan sangat berpengaruh besar," katanya.

    Ia berharap juga kepada masyarakat luas untuk menjaga keandalan listrik di Kalbar agar proses pembangkitan, distribusi dan pelayanan lainnya mudah dan lancar jika tidak ada kendala.

    "PLN adalah milik masyarakat dan kita bersama wajib menjaganya. Jika ada yang mengganggu keandalan kelistrikan maka tugas bersama melarangnya," kata dia.

Pewarta: Dedi

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016