Pontianak (Antara Kalbar) - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Pontianak menjalin kerja sama dengan Universitas Tanjungpura (Untan) Pontianak untuk menggaet mahasiswa sebagai peserta Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) .
"Institusi pendidikan memiliki jumlah mahasiswa yang relatif banyak. Dan juga membutuhkan layanan kesehatan bagi mahasiswanya. Karena itu dengan adanya kerja sama ini maka mahasiswa bisa dengan cepat mendapatkan pelayanan kesehatan," kata Kepala BPJS Kesehatan Cabang Pontianak Unting Patri Wicaksono di Pontianak, Selasa.
Unting menjelaskan Untan merupakan institusi pendidikan pertama yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan Pontianak. Atas kerja sama tersebut, 32 ribu mahasiswa akan masuk dalam program jaminan kesehatan nasional.
"Untuk pemenuhannya akan dilakukan secara bertahap. Dalam pelaksanaannya, diutamakan terlebih dahulu mahasiswa program bidik misi. Biasanya mahasiswa program bidik misi itu dari kalangan tidak mampu. Setelah itu baru secara keseluruhan," kata dia.
Unting menyebutkan tidak adanya perbedaan iuran dalam kerja sama tersebut dan tetap mengacu pada ketentuan yang ada. Mahasiswa yang terdaftar dalam program tersebut masuk dalam kategori kelas III mandiri.
"Jika masuk kelas III mandiri, maka biaya setahun hanya sekitar Rp306.000. Biaya ini jelas lebih rendah dari encana Untan untuk menanggung jaminan kesehatan mahasiswa yakni Rp500 ribu," katanya.`
Menurut Unting, dengan adanya kerja sama ini menggambarkan jika Untan sebagai kampus yang ramah dengan program JKN. "Kita pastikan kerja sama dengan perguruan tinggi juga akan berjalan. Sejumlah perguruan tinggi negeri dan swasta sudah menyambut baik rencana kerja sama ini dan akan dikerjasamakan lagi," kata dia.
Sementara itu, Rektor Universitas Tanjungpura Prof Dr Thamrin Usman DEA mengatakan kerja sama dalam program JKN ini akan melindungi semua mahasiswa baik dari S1, S2 maupun S3 terutama bagi mahasiswa yang belum terdaftar di BPJS Kesehatan. Program JKN akan mulai diberlakukan bagi mahasiswa angkatan baru di tahun 2016.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016
"Institusi pendidikan memiliki jumlah mahasiswa yang relatif banyak. Dan juga membutuhkan layanan kesehatan bagi mahasiswanya. Karena itu dengan adanya kerja sama ini maka mahasiswa bisa dengan cepat mendapatkan pelayanan kesehatan," kata Kepala BPJS Kesehatan Cabang Pontianak Unting Patri Wicaksono di Pontianak, Selasa.
Unting menjelaskan Untan merupakan institusi pendidikan pertama yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan Pontianak. Atas kerja sama tersebut, 32 ribu mahasiswa akan masuk dalam program jaminan kesehatan nasional.
"Untuk pemenuhannya akan dilakukan secara bertahap. Dalam pelaksanaannya, diutamakan terlebih dahulu mahasiswa program bidik misi. Biasanya mahasiswa program bidik misi itu dari kalangan tidak mampu. Setelah itu baru secara keseluruhan," kata dia.
Unting menyebutkan tidak adanya perbedaan iuran dalam kerja sama tersebut dan tetap mengacu pada ketentuan yang ada. Mahasiswa yang terdaftar dalam program tersebut masuk dalam kategori kelas III mandiri.
"Jika masuk kelas III mandiri, maka biaya setahun hanya sekitar Rp306.000. Biaya ini jelas lebih rendah dari encana Untan untuk menanggung jaminan kesehatan mahasiswa yakni Rp500 ribu," katanya.`
Menurut Unting, dengan adanya kerja sama ini menggambarkan jika Untan sebagai kampus yang ramah dengan program JKN. "Kita pastikan kerja sama dengan perguruan tinggi juga akan berjalan. Sejumlah perguruan tinggi negeri dan swasta sudah menyambut baik rencana kerja sama ini dan akan dikerjasamakan lagi," kata dia.
Sementara itu, Rektor Universitas Tanjungpura Prof Dr Thamrin Usman DEA mengatakan kerja sama dalam program JKN ini akan melindungi semua mahasiswa baik dari S1, S2 maupun S3 terutama bagi mahasiswa yang belum terdaftar di BPJS Kesehatan. Program JKN akan mulai diberlakukan bagi mahasiswa angkatan baru di tahun 2016.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016