Ketapang (Antara Kalbar)– Di Ketapang kini muncul komunitas baru bagi pencinta fotografi dan videografi. Namun tidak hanya menggunakan kamera seperti fotografer umumnya, melainkan juga memanfaatkan teknologi drone.
Mereka menyebut kelompoknya sebagai Komunitas Drone Ketapang (KDK). Drone  merupakan alat yang digunakan para anggota Komunitas Drone Ketapang untuk memotret Kota Ketapang dari sudut pandang yang berbeda.
Gema, salah satu anggota dari komunitas yang berdiri sejak Maret 2016 lalu ini mengungkapkan, drone yang sudah dilengkapi dengan kamera ini mampu terbang hingga jarak 300 meter dan 1.500 meter dari pilotnya.
"Drone ini bisa mencapai ketinggian di udara sampai 500, kalau jarak dari pilotnya bisa sampai 2 km. Kami menyebut pengendali drone itu pilot,” kata dia di Ketapang.
Pilot yang mengendalikan drone menggunakan live view atau monitor yang disambungkan langsung ke drone.
Disitulah sang pilot bisa melihat gambar yang ditangkap oleh drone dari udara saat bekerja.
Melihat Kota Ketapang dari sudut pandang yang berbeda, hal itulah yang ingin diperlihatkan oleh komunitas yang kini beranggotakan 15 orang untuk wilayah Ketapang.
“Semua yang bergabung itu merupakan orang-orang yang senang motret, apalagi yang memang senang dengan motret gaya aeromodelling,” kata Gema.
Hobi mengabadikan gambar dengan menggunakan drone ini terbilang cukup mahal. Kabarnya, harga drone yang digunakan mencapai Rp15 juta hingga ratusan juta.
"Bergantung fitur yang digunakan drone tersebut. Kalau yang 15 jutaan itu masih standar hasil jepret kameranya itu cuma HD, kalau yang sampai ratusan juta itu menampilkan gambar 4K," jelasnya.
Lebih lanjut Gema menjelaskan, bahwa komunitas ini hadir bukan sekedar untuk unjuk gaya, tetapi memang ingin mewadahi orang-orang yang senang dengan dunia fotografi dan videografi dengan melihat sudut pandang dari udara.
Pilot yang menggunakan drone ini juga harus terlatih. Olehnya itu, setiap minggunya anggota Komunitas Drone Ketapang melakukan latihan terbang di Lapangan Bola Tanjungpura.
Untuk pemula, yang digunakan adalah drone kecil, latihannya lebih kepada orientasi untuk mengarahkan drone. Jika sudah mahir, anggota komunitas baru bisa menggunakan drone yang lebih besar.
Lokasi lain yang digunakan Rumah Adat Melayu (Lingkar Kota), Jembatan Pawan V. dan masih banyak lagi tempat-tempat yang biasa dijadikan sport untuk melihat sudut Kota Ketapang dari udara.
Ia juga menambahkan, bagi masyarakat yang hobi dengan fotografi dan vidiografi Ketapang yang ingin bertanya dan ingin bergabung bisa datang dan melihat langsung para komunitas Drone Ketapang bermain.

Pewarta: John

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016