Pontianak (Antara Kalbar) - Forum Komunikasi Mahasiswa Kabupaten Sambas (FORMAS) mengharapkan di bawah kepemimpinan Bupati dan Wakil Bupati Sambas yang baru, pasangan Atbah Romin Suhaili dan Hairiah bisa menjadikan kabupaten itu lebih hebat.
"Ini sesuai dengan visi dan misi Bupati dan Wakil Bupati Sambas saat akan maju mencalonkan diri yang berkomitmen untuk mewujudkan Kabupaten Sambas yang lebih Hebat," kata Ketua FORMAS, Rudi Anggara di Pontianak, Senin.
Dia mengatakan, saat proses pelantikan Atbah dan Hairiah di kantor Gubernur Kalbar, pihaknya telah melayangkan surat terbuka, berisi harapan masyarakat Sambas terhadap kepemimpinan dua tokoh tersebut.
"Surat ini mewakili suara para mahasiswa dan masyarakat asal Kabupaten Sambas, yang kami sampaikan kepada Bupati Sambas Atbah Romin Suhaili, Lc dan wakil Bupati Hairiah, yang baru dilantik," katanya.
Dalam surat terbuka tersebut, mereka memaparkan berbagai permasalahan yang ada di Kabupaten Sambas yang akan menjadi pekerjaan rumah untuk pemerintahan Atbah dan Hairiah.
"Kondisi lapangan yang terjadi pada saat ini, masyarakat masih sangat minim mendapatkan apa yang seharusnya pemerintah daerah lakukan di Kabupaten Sambas seperti masih banyaknya infrastruktur yang rusak," katanya.
Rudi mengungkapkan, permasalahan pembangunan infrastruktur yang dinilai belum merata, padahal pembangunan infrastruktur di kawasan itu memegang peranan penting.
"Kabupaten Sambas merupakan garda terdepan bagi negara tetangga untuk masuk ke wilayah RI. Namun kondisi infrastruktur masih sangat minim akses jalan yang rusak membuat masyarakat sulit dalam mengembangkan perekonomian di kawasan setempat," katanya.
Demikian pula dengan pendidikan, kesehatan, transparansi keuangan, dan ketegasan hukum yang terdapat di Kabupaten Sambas.
Permasalahan Pendidikan dan kesehatan. Pendidikan yang didapatkan setiap hari merupakan bekal untuk mengembangkan diri menjadi lebih kreatif dan inovatif. Apalagi dengan fasilitas pendidikan yang sudah memadai pastinya peserta didik akan lebih termotivasi dan semangat untuk terus belajar.
Mereka juga menuntut transparansi dan keterbukaan publik harus segera dilaksanakan. Karena, masyarakat Sambas ingin melihat apa yang seharusnya menjadi hak mereka, dimana transparansikan seluruh anggaran yang telah digunakan, supaya masyarakat juga bisa mengontrol keuangan dan menghindari penyelewengan uang rakyat.
Tidak hanya itu, ketegasan hukum juga masih dirasakan jauh dari yang diharapkan, dimana penyelesaian kasus korupsi yang terjadi di Kabupaten Sambas masih tersendat-sendat dan tidak ada titik temunya.
"Makanya, kami meminta supaya hukum harus dipertegas. Di bawah kepemimpinan beliau berdua ini, kami harapkan dapat membawa Sambas menjadi lebih hebat," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016
"Ini sesuai dengan visi dan misi Bupati dan Wakil Bupati Sambas saat akan maju mencalonkan diri yang berkomitmen untuk mewujudkan Kabupaten Sambas yang lebih Hebat," kata Ketua FORMAS, Rudi Anggara di Pontianak, Senin.
Dia mengatakan, saat proses pelantikan Atbah dan Hairiah di kantor Gubernur Kalbar, pihaknya telah melayangkan surat terbuka, berisi harapan masyarakat Sambas terhadap kepemimpinan dua tokoh tersebut.
"Surat ini mewakili suara para mahasiswa dan masyarakat asal Kabupaten Sambas, yang kami sampaikan kepada Bupati Sambas Atbah Romin Suhaili, Lc dan wakil Bupati Hairiah, yang baru dilantik," katanya.
Dalam surat terbuka tersebut, mereka memaparkan berbagai permasalahan yang ada di Kabupaten Sambas yang akan menjadi pekerjaan rumah untuk pemerintahan Atbah dan Hairiah.
"Kondisi lapangan yang terjadi pada saat ini, masyarakat masih sangat minim mendapatkan apa yang seharusnya pemerintah daerah lakukan di Kabupaten Sambas seperti masih banyaknya infrastruktur yang rusak," katanya.
Rudi mengungkapkan, permasalahan pembangunan infrastruktur yang dinilai belum merata, padahal pembangunan infrastruktur di kawasan itu memegang peranan penting.
"Kabupaten Sambas merupakan garda terdepan bagi negara tetangga untuk masuk ke wilayah RI. Namun kondisi infrastruktur masih sangat minim akses jalan yang rusak membuat masyarakat sulit dalam mengembangkan perekonomian di kawasan setempat," katanya.
Demikian pula dengan pendidikan, kesehatan, transparansi keuangan, dan ketegasan hukum yang terdapat di Kabupaten Sambas.
Permasalahan Pendidikan dan kesehatan. Pendidikan yang didapatkan setiap hari merupakan bekal untuk mengembangkan diri menjadi lebih kreatif dan inovatif. Apalagi dengan fasilitas pendidikan yang sudah memadai pastinya peserta didik akan lebih termotivasi dan semangat untuk terus belajar.
Mereka juga menuntut transparansi dan keterbukaan publik harus segera dilaksanakan. Karena, masyarakat Sambas ingin melihat apa yang seharusnya menjadi hak mereka, dimana transparansikan seluruh anggaran yang telah digunakan, supaya masyarakat juga bisa mengontrol keuangan dan menghindari penyelewengan uang rakyat.
Tidak hanya itu, ketegasan hukum juga masih dirasakan jauh dari yang diharapkan, dimana penyelesaian kasus korupsi yang terjadi di Kabupaten Sambas masih tersendat-sendat dan tidak ada titik temunya.
"Makanya, kami meminta supaya hukum harus dipertegas. Di bawah kepemimpinan beliau berdua ini, kami harapkan dapat membawa Sambas menjadi lebih hebat," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016