Ketapang (Antara Kalbar) - Masjid Agung Al Ikhlas Ketapang yang menelan anggaran sekitar puluhan miliar akhirnya tidak bisa digunakan untuk sholat tarawih maupun Idul Fitri pada tahun ini.
    "Padahal tinggal sedikit lagi pengerjaannya," kata Firdaus, warga Kelurahan Tengah, Kecamatan Delta Pawan Ketapang, Kamis.
    Masjid itu sendiri telah dikerjakan sejak lima tahun silam.
    Ia berharap pada Idul Fitri tahun depan, masjid tersebut dapat digunakan warga untuk Sholat Ied.
    Wakil Ketua Panitia Pembangunan Masjid Agung Al-Ikhlas Hamizar mengatakan, pembangunan masjid tersebut sudah mendekati rampung. Namun, belum bisa digunakan untuk sholat dan sebagainya, termasuk Sholat Ied. "Sekarang masih dalam tahap penyelesaian," kata Hamimzar di Ketapang.
    Ia mengungkapkan, saat ini pekerja sedang melakukan pemasangan keramik dan pengecatan dinding dalam dan luar bangunan. Untuk bangunan konstruksi semuanya sudah selesai. "Semua pekerja sudah bekerja lagi. Sebelumnya memang terkendala masalah biaya yang belum cair," kata dia.
    Lebih lanjut ia mengatakan, dana yang dialokasikan melalui APBD Ketapang 2016 juga sudah dicairkan. Tahun ini, masjid termegah ini mendapatkan kucuran Rp16 miliar untuk tahap penyelesaian.
    Alokasi dana tersebut juga yang terakhir diberikan Pemda Ketapang untuk pembangunan fisik masjid. Total ada Rp53 miliar uang APBD Ketapang yang dikucurkan sejak 2011 hingga 2016 untuk membangun masjid ini.
    Hamizar berharap, pembangunan masjid tersebut berlangsung lancar dan segera rampung sehingga dapat segera dimanfaatkan untuk beribadah. Pihaknya juga mengakui jika ketersediaan dana menjadi kendala untuk dapat segera menyelesaikan pembangunannya. Terlebih penganggaran dari Pemda dilakukan secara bertahap.

Pewarta: John

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016