Pontianak (Antara Kalbar) - Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kalbar, Abdul Manaf Mustafa mengatakan terus memantau harga daging ayam dan daging sapi yang dijual pedagang di seluruh Kalbar untuk memastikan ketersediaan komoditas tersebut saat Lebaran.
"Saat ini harga ayam mencapai Rp28 ribu per kilogram dan berdasarkan kesepakatan, harga maksimal sebesar Rp33 ribu per kilogram," kata Manaf di Pontianak, Jumat.
Dia mengatakan, jika nantinya terjadi lonjakan harga ayam melebihi Rp33 ribu per kilogram, pihaknya akan memfasilitasi penjualan ayam petelur afkir dari Singkawang.
"Untuk harga ayam di Pontianak Rp18 ribu per kilogram berat hidup. Nantinya harga jualnya paling tinggi Rp21 ribu per kilogram. Jika ada pedagang yang berminat, bisa bergabung dengan mendatangkan minimal 1 truk atau 1.000 ekor," katanya.
Dalam kesempatan itu, dirinya mengimbau seluruh pedagang untuk tidak mengambil kesempatan dengan menjual telur, ayam, maupun daging sapi di luar kesepakatan.
"Kami akan selalu menghitung nilai balik modal. Jangan semaunya mengambil kesempatan, kasihan masyarakat kalau harga terlalu tinggi,"
katanya.
Manaf menambahkan, untuk memastikan ketersediaan daging sapi jelang Lebaran nanti, sebelumnya pihaknya telah mendapatkan kuota 1,5 ton daging sapi beku dari total alokasi 15 ton dari pemerintah pusat.
"Belum lama ini, kita mendapatkan alokasi daging sapi beku sebanyak 15 ton yang dikirim secara bertahap," tuturnya.
Dia menjelaskan, untuk penyaluran daging beku tersebut telah ditunjuk perusahaannya yakni PT Bulog Wilayah Kalbar.
Daging dijual seharga Rp85 ribu per kilogram. Harga jual itu lebih mahal dari ketentuan Presiden RI yang sebesar Rp80 ribu per kilogram karena ada ongkos angkut.
(KR-RDO/N005)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016
"Saat ini harga ayam mencapai Rp28 ribu per kilogram dan berdasarkan kesepakatan, harga maksimal sebesar Rp33 ribu per kilogram," kata Manaf di Pontianak, Jumat.
Dia mengatakan, jika nantinya terjadi lonjakan harga ayam melebihi Rp33 ribu per kilogram, pihaknya akan memfasilitasi penjualan ayam petelur afkir dari Singkawang.
"Untuk harga ayam di Pontianak Rp18 ribu per kilogram berat hidup. Nantinya harga jualnya paling tinggi Rp21 ribu per kilogram. Jika ada pedagang yang berminat, bisa bergabung dengan mendatangkan minimal 1 truk atau 1.000 ekor," katanya.
Dalam kesempatan itu, dirinya mengimbau seluruh pedagang untuk tidak mengambil kesempatan dengan menjual telur, ayam, maupun daging sapi di luar kesepakatan.
"Kami akan selalu menghitung nilai balik modal. Jangan semaunya mengambil kesempatan, kasihan masyarakat kalau harga terlalu tinggi,"
katanya.
Manaf menambahkan, untuk memastikan ketersediaan daging sapi jelang Lebaran nanti, sebelumnya pihaknya telah mendapatkan kuota 1,5 ton daging sapi beku dari total alokasi 15 ton dari pemerintah pusat.
"Belum lama ini, kita mendapatkan alokasi daging sapi beku sebanyak 15 ton yang dikirim secara bertahap," tuturnya.
Dia menjelaskan, untuk penyaluran daging beku tersebut telah ditunjuk perusahaannya yakni PT Bulog Wilayah Kalbar.
Daging dijual seharga Rp85 ribu per kilogram. Harga jual itu lebih mahal dari ketentuan Presiden RI yang sebesar Rp80 ribu per kilogram karena ada ongkos angkut.
(KR-RDO/N005)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016