Pontianak (Antara Kalbar) - Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Kalimantan Barat Abdul Manaf Mustafa menyatakan pasokan sapi dari Madura terhambat gelombang laut yang tinggi menjelang akhir tahun.
"Sapi antarpulau belum bisa masuk ke Kalbar, sehingga sapi dari Madura yang datang sebelumnya belum bisa dikeluarkan," kata Abdul Manaf Mustafa di Pontianak, Selasa.
Setiap tahun, lanjut dia, sekitar 20 ribu ekor sapi masuk ke Kalbar dari Madura melalui beberapa kali pengiriman.
Ia melanjutkan, setiap kali pengiriman, jumlah sapi yang masuk sekitar 300 ekor.
Ia menambahkan, ketika di Kalbar, hewan ternak tersebut tidak langsung dipotong, namun menjalani tahap penggemukan yang membutuhkan waktu antara empat bulan sampai 10 bulan.
Menurut Abdul Manaf, saat sapi sudah gemuk, akan dipotong di rumah potong hewan.
"Nah, kemudian datang sapi penggantinya untuk digemukkan lagi. Jadi menurut data sebenarnya tidak langka," kata dia.
Ia menjelaskan, sapi pengganti itu yang kini terhambat masuk ke Kalbar karena gelombang tinggi.
Sedangkan mengenai harga daging sapi yang kini mencapai Rp125 ribu per kilogram, ia menegaskan hal itu terjadi di seluruh Indonesia.
"Imbasnya sampai ke Kalbar. Tapi stok sebenarnya cukup," ujar dia.
Pasokan Sapi ke Kalbar Terhambat Gelombang Tinggi
Selasa, 17 Desember 2013 18:46 WIB