Pontianak (Antara Kalbar) - Gubernur Kalimantan Barat, Cornelis meminta kepada umat Muslim yang ada di provinsi itu merayakan Idul Fitri dengan sederhana tapi tetap khidmat.

"Itu yang paling penting. Jangan kita memaksakan diri, apalagi situasi ekonomi sekarang ini secara global belum stabil," kata Gubernur, saat kunjungan kerja ke Singkawang dalam rangka Safari Ramadhan, Sabtu.

Maka dari itu, pesannya, kita perlu berhemat. Di samping itu, gubernur juga mengajak semua umat untuk saling menghormati kepada saudara-saudara yang sedang menjalankan ibadah puasa.

"Kepada umat yang tidak berpuasa jangan over acting makan dan minum seenaknya di depan orang yang puasa," pesannya.

Cornelis mengatakan, tujuan utama pihaknya melakukan Safari Ramadhan adalah untuk bersilaturahmi. "Semoga di bulan Ramadhan ini kita dapat mengendalikan diri dari segala macam hawa nafsu," tuturnya.

Dalam kesempatan itu juga, Cornelis sempat menyinggung masih ada pembangunan di Singkawang yang belum bisa terealisasi, salah satunya bandara.

Menurutnya, bandara di Singkawang sebenarnya penting, dengan catatan apabila bandara Pontianak dalam keadaan darurat. Agar bandara dapat segera terwujud, dia berpesan supaya masyarakat Singkawang harus kompak dalam membangun Singkawang.

"Kalau ribut terus sampai kapanpun Singkawang tidak akan pernah berubah," katanya.

Dia juga mengajak semua umat yang ada di provinsi itu untuk memperkuat iman guna menangkal masuknya pengaruh teroris dan narkoba.

"Ancaman kita yang paling terasa sekarang ini adalah masalah teroris dan narkoba. Kedua pengaruh ini bisa kita hapus apabila kita punya iman," kata Cornelis.

Menurutnya, iman yang kuat dan tangguh, tidak akan bisa ditembus dari perilaku jahat, seperti narkoba, ngelem, dan sebagainya.

"Maka dari itu, mari kita tingkatkan keimanan kita yang dimulai dari diri kita, keluarga, dan kerabat-kerabat kita," ajaknya.

Kepala Bidang Perlindungan Masyarakat (Linmas) pada Kesbangpolinmas Singkawang, Iryani Mas`udi sebelumnya, mengajak masyarakat di kota itu untuk bersama-sama menjaga keluarga masing-masing dari berbagai ancaman yang berbahaya, seperti aliran radikal dan peredaran narkoba.

"Seperti narkoba, hampir setiap hari kita dengar di media, kemudian tentang ISIS, dan aliran-aliran radikal lainnya. Itu semua dapat menghancurkan keluarga kita," kata Iryani Mas`udi.

Menurutnya, peredaran aliran sesat tidak akan mengibarkan benderanya secara langsung. Dia mengalir ke dalam, seperti api di dalam sekam.

Contohnya, kata Iryani, eks Gafatar di Singkawang. "Sudah berapa lama dia di sini, tahu-tahu sudah tumbuh, tanamannya pun sudah hampir berbuah baru ketahuan," tuturnya.

Apalagi katanya, mereka (Gafatar) ini berbaur dengan warga. Hanya sikap saja yang berbeda.

Menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) sekarang ini, yang perlu diwaspadai bisa saja mereka memanfaatkan kelegalan mereka saat masuk ke Indonesia.

"Bisa saja mereka masuk dan menghancurkan Indonesia melalui kelegalan itu," ujarnya.

Maka dari itu, dia mengimbau kepada masyarakat khususnya di Kota Singkawang untuk bersama-sama menjaga keluarganya masing-masing dari berbagai ancaman yang dapat menghancurkan NKRI.

Sesuai dengan ajaran agama Islam, kata Iryani, mengatakan bahwa jagalah dirimu dan keluargamu dari segala ancaman marabahaya.

"Kita mungkin tidak bisa memberikan nasihat kepada orang banyak. Maka dari itu, cukup memberikan nasihat kepada saudara atau keluarga kita," ujarnya.

Menurutnya, kapan lagi Indonesia mulai membangun. Jika ceritanya selalu tentang kejahatan, kehancuran, dan sebagainya. 

(KR-RDO/N005)

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016