Pontianak  (Antara Kalbar) - PT Pertamina (Persero) Wilayah Kalimantan Barat menyiagakan sebanyak 10 SPBU yang buka selama 24 jam di jalur-jalur mudik dan balik Lebaran tahun 2016 di provinsi itu.

"Ada 10 SPBU yang kami siagakan untuk melayani masyarakat yang mudik dan balik Lebaran tahun ini," kata Branch Manager Pertamina Kalbarteng, Eko Hardjito di Pontianak, Minggu.

Kesepuluh SPBU tersebut, yakni tiga SPBU di wilayah Kota Pontianak, satu SPBU di Sekadau, Sanggau, dan Kubu Raya, kemudian untuk wilayah pantai utara Kalbar, satu SPBU di Kabupaten Mempawah, dan dua SPBU di Kota Singkawang.

"Sehingga masyarakat tidak perlu lagi khawatir untuk mendapatkan BBM berbagai jenis ketika akan melakukan mudik Lebaran. Begitu juga dengan stok BBM dan gas yang juga aman," ungkapnya.

Menurut dia, rata-rata ketahanan stok BBM dan gas yakni sekitar satu minggu, tetapi setiap dua hari hingga tiga hari sekali pasokan BBM dan gas terus datang dalam menambah stok tersebut untuk wilayah Kalbar.

"Selain itu, kami juga telah membentuk Satgas Lebaran dalam memantau pasokan dan stok BBM dan gas di SPBU-SPBU, agen-agen gas, dan termasuk memantau pasokan BBM dan gas dari kapal, hingga di Depot Pertamina yang dimulai tanggal 21 juni hingga 21 Juli 2016," katanya.

Sebelumnya, Area Manager Communication and Relations Kalimantan MOR VI Pertamina, Dian Hapsari juga memastikan stok BBM dan gas subsidi dan nonsubsidi di Pulau Kalimantan aman sepanjang Ramadhan dan menjelang Lebaran.

"Khusus untuk BBM jenis solar bersubsidi dan premium sepanjang Ramadhan dan Lebaran di Kalimantan diperkirakan tidak mengalami peningkatan yang cukup signifikan, yaitu untuk premium sebesar 6.037 KL/hari, kemudian solar 1.760 KL/hari," ujarnya.

Untuk wilayah Kalimantan sendiri peningkatan kebutuhan premium biasanya naik sekitar enam persen pada H-1, kemudian normal kembali setelah H+1 Lebaran. Sementara untuk solar bersubsidi permintaannya biasanya justru menurun sekitar tujuh persen pada H-6, akan kembali normal juga pada H+1 setelah Lebaran, hal itu terjadi karena pihak industri tidak melakukan aktivitas, katanya.

"Namun sebagai langkah antisipasi, kami telah menyiapkan tambahan alokasi BBM berbagai jenis sebesar enam hingga 20 persen dari alokasi normal yang dapat digunakan apabila terjadi lonjakan permintaan di luar prediksi," kata Dian.

Sementara itu, untuk kebutuhan gas, Pertamina juga melakukan tambahan stok sekitar enam hingga 10 persen dari rata-rata kebutuhan normal per harinya di Kalimantan termasuk Kalbar.





Pewarta: Andilala

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016