Pontianak (Antara Kalbar) - Ketua Organisasi Angkutan Darat (Organda) Kalimantan Barat, Adhie Rumbee meminta pihak Dinas Perhubungan Komunikasi dan informatika provinsi dan kabupaten/kota agar selektif dalam mengeluarkan KIR kendaraan umum.
"Karena selama ini banyak kendaraan yang tidak layak tetap beroperasi, sehingga dengan selektifnya uji KIR kendaraan maka kendaraan umum yang beroperasi kami harapkan semuanya layak," kata Adhie Rumbee di Pontianak, Minggu.
Hal itu, menurut dia sebagai antisipasi dalam menekan angka kecelakaan, terutama pada arus mudik dan balik Lebaran di Kalbar.
"Selain itu, di daerah-daerah masih banyak ditemukan angkutan umum yang menaikkan penumpang di atas mobil, sehingga sangat rawan bagi keselamatan penumpang. Untuk itu kami minta aparat kepolisian tegas menindak sopir angkutan tersebut," ungkapnya.
Sementara itu, Direktur Lalu Lintas Polda Kalbar, Kombes (Pol) Tulus Iklas Pamoji menyatakan, pihaknya siap memberikan peringatan keras hingga dilakukan penilangan kepada para sopir bus yang masih menaikkan penumpangnya hingga di atas mobil.
"Kami tidak akan toleransi terhadap setiap pelanggaran lalu lintas, dalam menciptakan ketertiban dan menekan angka kecelakaan lalu lintas," ujarnya.
Dalam kesempatan itu, dia mengimbau, kepada para kontraktor atau Dinas PU provinsi, kabupaten/kota agar membersihkan peralatan berat dan material proyek pengerjaan jalan dan jembatan yang belum selesai, agar tidak mengganggu arus lalu lintas Lebaran 2016.
"Karena kalau hingga dimulainya mudik Lebaran, berbagai peralatan dan material pembangunan jalan dan jembatan masih berada di arus mudik dan balik Lebaran, maka hal itu akan membahayakan keselamatan pemudik dan bisa menjadi penyebab kemacetan," katanya.
Ia berharap, peralatan dan material untuk pembangunan dan perbaikan jalan, serta jembatan yang ada di beberapa titik jalur mudik dan balik Lebaran di Kalbar, minimal H-7 Lebaran sudah harus bersih semuanya.
"Karena menurut data kami ada sekitar tujuh ruas jalan yang rusak di jalur-jalur mudik Lebaran tahun ini, salah satunya di Jalan Simpang Bodok sampai Kabupaten Sanggau, kemudian di Pemangkat, Kabupaten Sambas dan lainnya," ujarnya.
Selain itu, ada 12 jembatan yang roboh, yang saat ini sudah dibangun jembatan darurat. "Tiga jembatan diantaranya di jalur pantai utara Kabupaten Sambas yang merupakan jalur paling padat mudik dan balik Lebaran di Kalbar," ujarnya.

Pewarta: Andilala

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016