Pontianak (Antara Kalbar) - Ribuan guru dari 14 kabupaten/kota Provinsi Kalimantan Barat, Senin, melakukan unjuk rasa damai guna menuntut agar segera dicairkannya dana BOS (bantuan operasional sekolah) yang sudah telat dicairkan oleh Pemerintah Provinsi Kalbar.
Aksi damai tersebut, dilakukan diduga karena hingga saat ini Gubernur Kalbar, Cornelis belum menandatangi pencairan dana BOS sehingga berdampak pada belum dibayarnya gaji guru honorer di 14 kabupaten/kota.
"Kami berharap, Pemprov Kalbar segera mencairkan dana BOS yang sudah tiga bulan belum juga dicairkan," kata Korlap Aksi Prof Dr H Samion H AR saat menyampaikan orasinya di depan Gedung DPRD Kalbar, Pontianak.
Adapun tuntutan, ribuan guru tersebut, yakni mendesak segera dicairkannya BOS, hentikan kriminalisasi terhadap guru, tingkatkan tunjungan guru, mendesak agar guru honorer agar diangkat menjadi PNS, dan lain sebagainya.
Adapun lokasi yang dijadikan aksi unjuk rasa ribuan guru yang tergabung pada PGRI (Persatuan Guru Republik Indonesia), yakni unjuk rasa di depan Gedung Kejati, Mapolda Kalbar, Gedung DPRD, dan terakhir di Gedung Gubernur Kalbar.
Dalam aksinya ribuan guru tersebut, menyatakan, tanpa guru, maka tidak akan ada para polisi, jaksa, bahkan seorang gubernur sekalipun.
"Sehingga sudah seharusnya nasib kami para guru agar diperhatikan, apalagi sebentar lagi mau Lebaran, tetapi teman-teman kami yang statusnya honorer hingga kini belum gajian karena, belum dicairkannya dana BOS," ungkap Samion.
Dari pantaun di lapangan terjadi kemacetan di sepanjang Jalan Ahmad Yani Pontianak, dampak dari aksi unjuk rasa ribuan guru yang tergabung dalam PGRI tersebut.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016
Aksi damai tersebut, dilakukan diduga karena hingga saat ini Gubernur Kalbar, Cornelis belum menandatangi pencairan dana BOS sehingga berdampak pada belum dibayarnya gaji guru honorer di 14 kabupaten/kota.
"Kami berharap, Pemprov Kalbar segera mencairkan dana BOS yang sudah tiga bulan belum juga dicairkan," kata Korlap Aksi Prof Dr H Samion H AR saat menyampaikan orasinya di depan Gedung DPRD Kalbar, Pontianak.
Adapun tuntutan, ribuan guru tersebut, yakni mendesak segera dicairkannya BOS, hentikan kriminalisasi terhadap guru, tingkatkan tunjungan guru, mendesak agar guru honorer agar diangkat menjadi PNS, dan lain sebagainya.
Adapun lokasi yang dijadikan aksi unjuk rasa ribuan guru yang tergabung pada PGRI (Persatuan Guru Republik Indonesia), yakni unjuk rasa di depan Gedung Kejati, Mapolda Kalbar, Gedung DPRD, dan terakhir di Gedung Gubernur Kalbar.
Dalam aksinya ribuan guru tersebut, menyatakan, tanpa guru, maka tidak akan ada para polisi, jaksa, bahkan seorang gubernur sekalipun.
"Sehingga sudah seharusnya nasib kami para guru agar diperhatikan, apalagi sebentar lagi mau Lebaran, tetapi teman-teman kami yang statusnya honorer hingga kini belum gajian karena, belum dicairkannya dana BOS," ungkap Samion.
Dari pantaun di lapangan terjadi kemacetan di sepanjang Jalan Ahmad Yani Pontianak, dampak dari aksi unjuk rasa ribuan guru yang tergabung dalam PGRI tersebut.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016