Pontianak  (Antara Kalbar) - Harga daging ayam di sejumlah pasar tradisional di Kota Pontianak masih bertahan tinggi menjelang Idul Fitri 2016 seiring terus meningkatnya permintaan konsumen.

"Permintaan akan ayam oleh masyarakat saat ini terus meningkat. Untuk stok masih cukup lah di kita. Kemudian untuk harga masih relatif terjangkau di mana perkilogram kisar Rp29 ribu hingga Rp30 ribu," ujar satu di antara pedagang di Pasar Kemuning Pontianak, Boni di Pontianak, Kamis.

Pedagang lainnya Rahmat juga mengatakan saat ini permintaan ayam terus naik sehingga harganya juga terus naik.

"Kita prediksikan semakin mau lebaran akan naik. Tetapi itu tidak tinggi mungkin kisaran Rp1.000 saja perkilogram naiknya," kata dia.

Sementara itu Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Kalbar Abdul Manaf mengatakan pihaknya memastikan harga daging ayam dan sapi saat ini dan ke depan bakal tetap stabil.

"Tidak ada perubahan harga yang signifikan, terkecuali untuk telur ayam. Tingginya harga telur dikarenakan kebutuhan masyarakat yang begitu tinggi. Ditambah lagi pasokan terganggu lantaran cuaca buruk beberapa waktu lalu. Kenaikan ini wajar, karena masyarakat berlomba-lomba membeli telur," tuturnya.

Manaf menjelaskan untuk mengantisipasinya pemerintah provinsi mendatangkan telur dari Kalimantan Selatan. Ia menyebutkan jumlah telur yang didatangkan sekitar 60 ton. Jumlah persebarannya pun sudah ke beberapa kabupaten atau kota.

"Dengan masuknya telur ini dipastikan berpengaruh pada harga pasar. Jika tidak, harganya telur bisa mencapai Rp2.000. Saat ini haga telur masih di bawah Rp 2.000," kata dia.

(U.KR-DDI//T011)

Pewarta: Dedi

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016