Sambas (Antara Kalbar) - Pemerintah Kabupaten Sambas, saat ini tengah melakukan integrasi antara Program Kependudukan Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga dengan desain kependudukan di Sambas.

"Dalam RPJMD Kabupaten Sambas masih memerlukan upaya keras dan cepat mendongkrak tingkat indeks pembangunan manusia dan peningkatan kualitas kehidupan bermasyarakat di sektor ekonomi, pendidikan dan kesehatan mewujudkan masyarakat Sambas berakhlakul qarimah, unggul dan sejahtera. Langkahnya di antaranya adalah integrasi program KKBPK dengan desain kependudukan kita," ujar Wakil Bupati Sambas, Hairiah saat dihubungi di Sambas, Selasa.

Hairiah menambahkan ia beberapa waktu lalu telah melakukan pertemuan dengan BKKBN di Aula BPPKB Kabupaten Sambas membahas dukungan dan kerja sama mewujudkan "Sambas Hebat" yang tidak hanya pengucapan atau keinginan semata, melainkan memerlukan sentuhan-sentuhan perhatian dan kesungguhan kerja.

"Untuk mencapai secara optimal sasaran strategis perlu dilakukan intensifikasi upaya penguatan sinergitas dan komitmen bersama menindaklanjuti salah satunya melalui penyusunan rancangan pengendalian kuantitas penduduk di Sambas," tuturnya.

Dia mengatakan, dari hasil KKBPK Kabupaten Sambas, laju pertumbuhan penduduk mencapai 1,15 persen atau masih di bawah target indikator kinerja Provinsi Kalbar tahun 2015 sebesar 1,58 persen.

"Jika dibandingkan laju pertumbuhan penduduk tahun 2010 sebesar 0,90 persen memang terjadi kenaikan sebesar 0,25 persen," katanya.

Dia menambahkan, untuk pemakaian kontrasepsi atau CPR untuk semua metode tahun 2016, Kabupaten Sambas sudah cukup baik, mencapai 69,35 persen dari target indikator Provinsi Kalbar sebesar 67,5 persen.

"Pada angka kelahiran dari seribu remaja usia 15-19 tahun atau ASFR tahun 2016 tercatat 53,48 dibanding target indikator Provinsi Kalbar sebesar 85 remaja yang perlu dipertahankan dan ditingkatkan lagi pembinaannya," kata dia.

(KR-DDI/N005)

Pewarta: Dedi

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016