Sungai Raya  (Antara Kalbar) - Kecamatan Terentang ditunjuk sebagai Kecamatan Sayang Ibu dan mewakili Kabupaten Kubu Raya dalam penilaian lomba Kecamatan Sayang Ibu tingkat Provinsi Kalimantan Barat.

"Kita berharap, Kecamatan Terentang bisa menjadi pemenang pada ajang penilaian yang sama di tingkat Kalbar, sehingga Kubu Raya nantinya bisa mewakili Kalbar ke tingkat provinsi," kata Wakil Bupati Kubu Raya, Hermanus di Sungai Raya, Rabu.

Dirinya mengharapkan, Kegiatan Gerakan Sayang Ibu itu dapat menjadi motivasi bagi masyarakat untuk dengan rutin melakukan pemeriksaan dan konsultasi kepada bidan-bidan desa dan puskesmas, terutama wanita-wanita yang sedang hamil. Baik kehamilan yang berisiko maupun kehamilan yang tidak berisiko.

Sampai saat ini Kecamatan Terentang belum ditemui ibu hamil meninggal dunia, sehingga Terentang menjadi wakil Kubu Raya dalam lomba GSI tahun 2016.

"Di Terentang ini kasus kematian ibu hamil yang datanya kita dapatkan dari dinas kesehatan belum ditemukan ibu hamil meninggal dunia, sehingga selayaknya mewakili Kubu Raya dalam GSI tahun ini," tuturnya.

Dirinya berharap kegiatan itu membawa dampak baik bagi upaya menghindari ataupun menekan angka kematian ibu hamil.

"Kita harap para ibu hamil bisa lebih aktif dan rajin memeriksakan kehamilan ke bidan dan puskesmas," tuturnya.

Di tempat yang sama, Ketua tim penilai Kecamatan Sayang Ibu Idil Fiani menjelaskan latar belakang Gerakan Sayang Ibu karena banyaknya angka kematian ibu penyebab tersebut berkaitan dengan status gizi ibu hamil (Anemia Gizi ), kesehatan lingkungan, kesadaran hidup sehat dan jangkauan serta mutu pelayanan kesehatan ibu bersalin, usia ibu yang terlalu muda, usia ibu yang terlalu tua, jumlah anak yang banyak, jarak hamil serta berbagai penyakit yang berisiko tinggi.

"Sementara di Kubu Raya sepanjang tahun 2015, masih terdapat 12 kasus kematian Ibu di semua wilayah Kubu Raya," katanya.

Mengingat sebagian besar kematian ibu sesungguhnya dapat dicegah dengan upaya empat terlambat yaitu , terlambat mendeteksi dini, terlambat untuk mengadakan musyawarah dengan keluarga, terlambat memperoleh transportasi dalam rujukan, terlambat memperoleh penanganan gawat darurat secara terpadu

Idil menjelaskan tujuan dari kegiatan Penilaian Kecamatan Sayang Ibu adalah untuk upaya Mempercepat penurunan AKI (angka Kematian Ibu) dan AKB (angka kematian bayi).

Sementara itu, Camat Terentang Sarino mengatakan, pihaknya sangat berterima kasih kepada Pemkab Kubu Raya yang menunjuk Terentang sebagai Kecamatan Sayang Ibu tahun ini.

Terkait hal itu, dia menjelaskan, pihaknya telah membentuk Satgas GSI di Kecamatan Terentang dengan selalu mensosialisasikan gerakan sayang ibu dan melakukan pendataan Sasaran GSI.

Pihaknya juga telah melakukan pelayanan kesehatan pada sasaran GSI, penanganan rujukan/ambulans desa, pengembangan tabulin (tabungan ibu bersalin), pemeriksaan golongan darah, pelayanan KIA gratis pada Gakin, penunjukan kader gizi, audit maternal/parenatal kasus kematian ibu/bayi dan pembentukan warga Siaga serta pengembangan kualitas pelayanan kesehatan.

"Selanjutnya untuk ibu hamil yang berisiko rumahnya ditempeli stiker berwarna untuk warna hijau berarti ibu hamil risiko rendah, warna merah berarti ibu hamil risiko sangat tinggi, warna kuning berarti ibu hamil risiko tinggi," kata Sarino.



(U.KR-RDO/N005)

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016