Pemerintah Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat, mengatakan converter kit ciptaan warga Kubu Raya Amin Ben Gas memberikan manfaat untuk nelayan, transportasi, hingga sektor pariwisata bahari.
"Manfaatnya mulai dari transportasi nelayan, transportasi anak sekolah dan guru mengajar, hingga di sektor pariwisata bahari," ujar Pj Bupati Kubu Raya, Sy Kamaruzaman di Sungai Raya, Jumat.
Converter kit adalah alat untuk mengubah sistem bahan bakar mesin yang sebelumnya menggunakan bahan bakar bensin menjadi liquified petroleum gas (LPG). Dengan bahan bakar gas, maka nelayan dapat menekan biaya yang harus dikeluarkan untuk melaut.
Untuk itu pihaknya mendukung kerja keras Amin karena sangat bermanfaat khususnya untuk para nelayan hingga pariwisata.
Untuk itu pihaknya mendukung kerja keras Amin karena sangat bermanfaat khususnya untuk para nelayan hingga pariwisata.
Namun, dirinya tak memungkiri jika inovasi ini memiliki kelemahan, mengingat saat ini kuota gas yang ada jumlahnya relatif terbatas sehingga hal ini dapat menjadi kendala dari penggunaan converter kit.
"Cuma ada kelemahannya, karena ini berbasis gas, kuotanya pun relatif terbatas. Maka nanti akan ada regulasi yang dibuat oleh kementerian untuk bisa berpihak pada kepentingan nelayan dengan pola motorisasi menggunakan converter kit itu," ucapnya.
Dikatakannya, jika menggunakan converter kit memiliki nilai penghematan yang cukup tinggi dan kini sudah mengantongi Standar Nasional Indonesia (SNI).
Inovator Teknologi Konverter Kit Amin Ben-Gas (ABG), Amin Suwarno mengatakan pengalihan penggunaan bahan bakar dari bensin ke gas LPG bukan hanya dilakukan nelayan yang menggunakan perahu sampan saja, namun juga speedboat bahkan mesin pertanian.
"Dengan mesin bekas nelayan yang sudah tidak standar lagi kita bisa, apalagi mesin baru. Kita aplikasikan mesin bukan hanya di speedboat tapi juga di mesin pertanian, UMKM juga sudah mulai pakai, sudah ada itu mesin kupas kelapa," cakap Amin.
Pada 2022 lalu, Amin kembali menurunkan 120 tenaga ahli pada gelombang pertama untuk pemasangan converter kit ke sejumlah provinsi yang ada di Indonesia untuk membantu nelayan dan petani menggunakan alat converter buatannya.
"Adapun daerah sasaran penggunaan converter kit ini antara lain Bangka Belitung, Bengkulu, Sumatera Selatan, Jawa Barat, Jawa Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Nanggroe Aceh Darussalam, Sumatera Utara, Riau, Jawa Timur, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Utara," kata Amin di Pontianak.
Para nelayan dan petani yang menjadi leader atau tenaga ahli ini berangkat setiap tahun untuk melaksanakan dan mensukseskan program konversi bahan bakar minyak ke gas.*