Pontianak  (Antara Kalbar) - Bupati Sambas Atbah Romin Suhaili mengatakan dengan maraknya kasus kekerasan seksual di Sambas, pihaknya berjanji dengan segala daya upaya akan menekan kasus tersebut.

"Pemerintah daerah sangat serius menyikapi maraknya kasus kekerasan seksual terhadap perempuan dan anak di Kabupaten Sambas. Marak kasus tersebut tentu membuat kita prihatin dan perlu penanganan khusus," ujarnya di Sambas saat dihubungi, Kamis.

Atbah menjelaskan adapun langkah yang akan diambil dalam menekan kasus kekerasan pada anak satu di antaranya adalah dengan melakukan pendekatan secara agama kepada semua pihak.

"Pentingnya penguatan dan pemahaman soal agama ini harus kita perhatikan. Untuk langkah pencegahan semua pihak harus mempertebal keyakinan kepada Allah. Dengan iman tebal Insyallah perilaku menyimpang dapat dihindari," tuturnya.

Ia menambahkan bahwa terpenting juga pihaknya akan terus intens untuk mengkomunikasikan dengan aparatur pemerintahan hingga tingkat kecamatan dan desa.

"Selain itu dalam beberapa waktu terakhir ini pemerintah daerah bersama organisasi wanita dan lembaga perlindungan perempuan dan anak sudah sering melakukan pertemuan untuk mengatasi persoalan kejahatan seksual anak dan perempuan," terangnya.

Atbah menjelaskan lagi sesuai anjuran Nabi Muhammad SAW, jika seorang sudah dianggap mampu maka diharuskan untuk menikah. Tapi jika tidak mampu maka berpuasalah.

"Nabi sudah menganjurkan jika kita tidak mampu menahan hawa nafsu, maka kita disuruh untuk berpuasa. Karena dengan berpuasa diyakini bisa menahan hawa nafsu terutama syahwat. Makanya kalau orang menginginkan hukuman kebiri bagi pelaku kejahatan seksual, kalau saya lebih memilih untuk berpuasa," kata dia.

Sementara itu terpisah, Wakil ketua DPRD kabupaten Sambas, Misni Safari menyampaikan keprihatinan atas sejumlah kasus pelecehan seksual yang terjadi di Kabupaten Sambas seperti yang terjadi baru-baru ini di kecamatan Tebas dan kecamatan Pemangkat.

"Saya cukup prihatin dengan keadaan sekarang. Keselamatan anak-anak terancam, khususnya wanita," ujarnya.

Misni menambahkan tindak kejahatan seksual tidak hanya datang dari pergaulan semata, lingkungan sendiri pun, belum menjamin keamanan. Karena itu, politisi PAN itu mengimbau seluruh keluarga yang ada di Kabupaten Sambas meningkatkan perhatian dan saling menjaga.

"Kami berharap orang tua lebih waspada dalam menjaga anak-anaknya. Kemudian pentingnya orang tua untuk menekankan pendidikan agama, agar dapat membentengi moral dan bergaul dengan etika yang benar," kata dia.





(U.KR-DDI/N005)

Pewarta: Dedi

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016