Pontianak (Antara Kalbar) - Komandan Korem 121/Alambhana Wanawwai, Brigjen TNI Widodo Iryansyah melakukan "touring" atau perjalanan menggunakan motor dari perbatasan Indonesia - Malaysia, di Nanga Badau Kabupaten Kapuas Hulu menuju Temajok Kabupaten Sambas untuk mengibarkan bendera Merah Putih.
"Saya akan membawa bendera dengan menggunakan motor dari perbatasan Kalimantan Barat paling timur yaitu Nanga Badau hingga ke perbatasan paling barat yaitu Temajok selama tiga hari berturut-turut," tutur Danrem Widodo.
"Pada puncaknya yaitu 17 Agustus mendatang kita akan lakukan apel bersama masyarakat perbatasan di Temajok," kata Danrem Brigjen Widodo dalam siaran pers yang diterima Antara di Pontianak, Selasa.
Ia mengatakan, pengibaran bendera Merah Putih di sepanjang perbatasan tersebut, sebagai upaya meningkatkan rasa nasionalisme dan menampik pandangan orang di luar bahwa nasionalisme masyarakat di perbatasan sudah luntur.
Danrem 121/Abw juga menyampaikan, selain akan mengibarkan bendera Merah Putih di sepanjang perbatasan, TNI khususnya Korem 121/Abw akan membagikan sedikitnya 10.000 kaos kepada masyarakat perbatasan.
Untuk memeriahkan peringatan Hari Ulang Tahun Proklamasi Kemerdekaan ke 71 Republik Indonesia Tahun 2016, Komando Resort Militer (Korem) 121/Alambhana Wanawwai membagikan 17.845 bendera Merah Putih kepada masyarakat di sepanjang perbatasan darat RI - Malaysia yang ada di wilayah Kalimantan Barat.
Bupati Sintang Jarot Winarno telah melepas peserta pengibaran Bendera Merah Putih dan touring motor yang dilaksanakan di pos satuan tugas pengamanan perbatasan 312/KH, Kecamatan Ketungau Hulu di Senaning.
Kegiatan pengibaran bendera Merah Putih terbanyak, pernyataan sikap bela negara terbanyak dan upacara bendera terbanyak sepanjang perbatasan akan dicatatkan pada rekor Museum Rekor Indonesia (MURI).
"Kami sudah bagi lima tim karena sepanjang perbatasan ini ada lima Kodim untuk memasang bendera Merah Putih tersebut. Kami menggunakan 22 motorcross dari Jawa dan Kalimantan," ungkap Danrem.
Sementara Bupati Sintang Jarot Winarno mengatakan, dahulu pemerintah Indonesia jauh dari masyarakat perbatasan, tetapi saat ini pemerintah mulai hadir di perbatasan dengan banyaknya pembangunan.
"Kita juga sedang memperjuangkan pembangunan Jembatan Ketungau II (wilayah perbatasan)," ujar Bupati.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016
"Saya akan membawa bendera dengan menggunakan motor dari perbatasan Kalimantan Barat paling timur yaitu Nanga Badau hingga ke perbatasan paling barat yaitu Temajok selama tiga hari berturut-turut," tutur Danrem Widodo.
"Pada puncaknya yaitu 17 Agustus mendatang kita akan lakukan apel bersama masyarakat perbatasan di Temajok," kata Danrem Brigjen Widodo dalam siaran pers yang diterima Antara di Pontianak, Selasa.
Ia mengatakan, pengibaran bendera Merah Putih di sepanjang perbatasan tersebut, sebagai upaya meningkatkan rasa nasionalisme dan menampik pandangan orang di luar bahwa nasionalisme masyarakat di perbatasan sudah luntur.
Danrem 121/Abw juga menyampaikan, selain akan mengibarkan bendera Merah Putih di sepanjang perbatasan, TNI khususnya Korem 121/Abw akan membagikan sedikitnya 10.000 kaos kepada masyarakat perbatasan.
Untuk memeriahkan peringatan Hari Ulang Tahun Proklamasi Kemerdekaan ke 71 Republik Indonesia Tahun 2016, Komando Resort Militer (Korem) 121/Alambhana Wanawwai membagikan 17.845 bendera Merah Putih kepada masyarakat di sepanjang perbatasan darat RI - Malaysia yang ada di wilayah Kalimantan Barat.
Bupati Sintang Jarot Winarno telah melepas peserta pengibaran Bendera Merah Putih dan touring motor yang dilaksanakan di pos satuan tugas pengamanan perbatasan 312/KH, Kecamatan Ketungau Hulu di Senaning.
Kegiatan pengibaran bendera Merah Putih terbanyak, pernyataan sikap bela negara terbanyak dan upacara bendera terbanyak sepanjang perbatasan akan dicatatkan pada rekor Museum Rekor Indonesia (MURI).
"Kami sudah bagi lima tim karena sepanjang perbatasan ini ada lima Kodim untuk memasang bendera Merah Putih tersebut. Kami menggunakan 22 motorcross dari Jawa dan Kalimantan," ungkap Danrem.
Sementara Bupati Sintang Jarot Winarno mengatakan, dahulu pemerintah Indonesia jauh dari masyarakat perbatasan, tetapi saat ini pemerintah mulai hadir di perbatasan dengan banyaknya pembangunan.
"Kita juga sedang memperjuangkan pembangunan Jembatan Ketungau II (wilayah perbatasan)," ujar Bupati.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016