Pontianak (Antara Kalbar) - Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengatakan, pelaksanaan Kompetisi Sains Madrasah (KSM) Nasional diharapkan bisa menjadi tolok ukur kualitas pendidikan di madrasah di Indonesia.

"Saya mengharapkan agar kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang perlombaan bagi pelajar madrasah. Justru dari perlombaan yang digelar itu bisa sebagai kesempatan untuk menilai sejauh mana kualitas pendidikan di madrasah," kata Menag Lukman Hakim, saat membuka kegiatan KSM Nasional di Pontianak, Selasa.

Menurutnya, dari pelajaran yang dilombakan itulah, para siswa bisa melihat sejauh mana kemampuan mereka. Begitu juga pemerintah bisa mengukur kemampuan lainnya.

"Baik itu untuk tenaga pendidik, mata pelajaran dan para pelajar. Dari sini kami bisa mengetahui kelebihan dan kekurangannya karena sudah memiliki peta kualitas pendidikan madrasah secara nasional," katanya.

Dari kegiatan itu juga, katanya, tentu akan memudahkan pemerintah daerah untuk intervensi dari sisi mana saja agar bisa ditingkatkan.

Untuk pelaksanaan KSM Nasional pada tahun ini, dilaksanakan di kota Pontianak, Kalbar. Lukman beralasan dipilihnya kota seribu parit itu sebagai tempat pelaksanaannya karena berkeinginan pengembangan pendidikan keagamaan lebih memprioritaskan wilayah di luar Pulau Jawa. Karena itulah, lanjut dia, acara itu menjadi bentuk perhatian dari Kementerian Agama terhadap pendidikan keagamaan.

"Kami menginginkan adanya pengembangan pendidikan keagamaan, dan itu tidak hanya di Pulau Jawa saja," kata Lukman.

Sebagai kegiatan reguler yang digelar setiap tahunnya dia berharap ajang ini bisa meningkatkan kualitas pendidikan keagamaan. Sebab melalui kompetisi itu, kata dia, masing-masing madrasah berlomba mengembangkan sains.  

(KR-RDO/N005)

Pewarta: Rendra oxtora

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016