Jakarta (ANTARA) - Menteri Agama Nasaruddin Umar menyatakan bahwa santri bisa menjadi apa saja termasuk presiden dan wakil presiden yang disampaikannya saat memimpin Apel Hari Santri 2024 di Tugu Proklamasi, Jakarta, Selasa.
"Santri bisa menjadi apa saja. Santri bisa menjadi presiden, dan kita punya presiden yang berlatarbelakang santri yaitu Kiai Haji Abdurrahman Wahid yang kita kenal Gus Dur. Santri juga bisa menjadi wakil presiden, dan kita punya wakil presiden yang berlatarbelakang santri, yaitu Kiai Haji Ma'ruf Amin," ujar Nasaruddin Umar.
Nasaruddin juga mengatakan selain presiden dan wakil presiden, santri juga bisa menjadi banyak hal termasuk menteri, pengusaha, diplomat, birokrat dan lainnya. Inilah yang menjadi kelebihan para santri dibanding yang lainnya.
Hari Santri 2024 ini mengusung tema 'Menyambung Juang Merengkuh Masa Depan'. Tema ini, kata Menag, mengingatkan semua terhadap salah satu bait dalam kitab Alfiyah Ibnu Malik yang menjelaskan bahwa seorang santri mempunyai tugas untuk melanjutkan perjuangan kiai, ketika sang kiai wafat.
"Seperti bait dari kitab Alfiyah tersebut, tema 'Menyambung Juang Merengkuh Masa Depan' adalah sebuah penegasan bahwa santri masa kini memiliki tugas untuk meneruskan perjuangan para pendahulu yang telah berjuang tanpa kenal lelah demi kemerdekaan dan keutuhan bangsa," kata Menag.
Sementara 'Menyambung juang', lanjut dia, bukan hanya berarti mengenang, tetapi juga beraksi dengan semangat yang sama dalam menghadapi tantangan zaman modern.
"Jika para pendahulu berjuang melawan penjajah dengan angkat senjata, maka santri saat ini berjuang melawan kebodohan dan kemunduran dengan angkat pena," kata Menag Nasaruddin.
Apel Hari Santri 2024 ini diikuti oleh para santri yang datang dari seluruh penjuru Indonesia. Apel ini berlangsung mulai sekitar pukul 07.00 hingga 08.00 WIB.