Jakarta (ANTARA) - Menteri Agama KH Nasaruddin Umar mendorong pelaksanaan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Imam Masjid dan Pelajar se-Jabodetabek 2024 dapat melahirkan imam masjid yang berkualitas.
“Saat ini terdapat sekitar 850.000 masjid di Indonesia, belum termasuk mushalla dan itu membutuhkan imam masjid. Melalui wadah MTQ Imam Masjid dan Pelajar ini diharapkan dapat melahirkan imam-imam masjid berkualitas pada masa yang akan datang,” ujar Nasaruddin dalam keterangannya di Jakarta, Ahad.
Menag menambahkan bahwa pelaksanaan MTQ itu juga bertujuan meningkatkan keimanan pada Allah SWT juga kecintaan terhadap Al Quran.
“Tidak ada negara seperti Indonesia yang menyelenggarakan MTQ itu menjadi pesta rakyat. Mulai dari tingkat-tingkat desa hingga nasional dan kemudian internasional. Ini dilakukan secara sistematis dan rutin. Tidak hanya satu jenis MTQ saja, tetapi ada sekitar 25 kegiatan MTQ mulai dari narapidana, perguruan tinggi, buruh, hingga dharmawanita," ujar Nasaruddin.
Menurut dia, kegiatan MTQ itu menjadi bukti nyata kolaborasi antara pemerintah, institusi pendidikan, dan masyarakat dalam memperkokoh pendidikan Islami yang berlandaskan nilai-nilai Al Quran.
MTQ Imam Masjid dan Pelajar se-Jabodetabek tersebut diikuti 304 peserta. Kegiatan yang berlangsung mulai 20 Desember hingga 22 Desember 2024 tersebut, merupakan kolaborasi antara Yayasan Waqaf Al Muhajirien Jakapermai dengan Ikatan Persaudaraan Imam Masjid (IPIM), Kementerian Agama Republik Indonesia, dan Nasaruddin Umar Office (NUO).
Sejumlah cabang lomba digelar, seperti Tilawah, Hifzh Al Quran 30 Juz, Hifzh Al Quran 15 Juz dan Tafsir, Qira’at Sab’ah Murattal, serta kategori pelajar seperti Tilawah dan Hifzh Al Quran 3 Juz (SMP).
Ketua Yayasan Waqaf Al Muhajirien Jakapermai Syafiuddin menegaskan bahwa sejak berdiri pada tahun 1985, yayasan berkomitmen untuk mengedepankan pendidikan Islami yang berkualitas dan berwawasan global.
“MTQ ini bukan sekadar ajang kompetisi, melainkan juga upaya edukasi untuk membumikan Al Quran dalam kehidupan sehari-hari. Harapannya, kegiatan ini dapat meningkatkan kesadaran beragama yang humanis dan terbuka, serta menjadi wahana dakwah untuk menyempurnakan akhlak,” kata Syafiuddin.
MTQ itu juga menjadi ajang silaturahim dan kebersamaan. Nilai-nilai persaudaraan yang terjalin di antara para peserta diharapkan lebih diutamakan daripada sekadar ambisi meraih juara. Dalam kesempatan yang sama juga dilakukan peresmian Masjid Pendidikan Al Muhajirien Jakapermai, Bekasi, yang diharapkan menjadi pusat peradaban bagi umat.