Pontianak (Antara Kalbar) - Kepala Dinas PU Kalimantan Barat Jakius Sinyor mengatakan, pengerjaan pos lintas batas negara (PLBN) terkendala pembebasan lahan sehingga di Entikong baru 70 persen dan di Aruk 30 persen.
"Saat pak Presiden Joko Widodo berkunjung ke Entikong pada Maret lalu, pembangunan PLBN ditargetkan selesai Desember tahun ini. Namun, sampai saat ini kita masih terkendala untuk melakukan pembebasan lahan," kata Jakius di Pontianak, Minggu.
Pihaknya sudah melakukan upaya maksimal, sehingga permasalahan itu bisa diselesaikan. Meski demikian, karena rentang waktu pengerjaan yang semakin sempit, pihaknya akan melakukan koordinasi dengan kementerian terkait untuk percepatan pengerjaannya.
"Karena permasalahan lahan ini cukup pelik, sehingga kita terjun langsung ke lapangan guna mengatasi persoalan itu. Syukurnya, permasalahan itu sekarang sudah bisa kita atasi," katanya.
Dia menjelaskan, saat ini, pengerjaan di PLBN Entikong sudah mencapai 70 persen. Sedangkan di Aruk pengerjaannya baru mencapai 30 persen.
"Contohnya di Aruk, ada 10 hektare lahan yang diklaim milik masyarakat, tetapi intinya hanya tiga hektare saja. Masalah ini yang akan kita selesaikan dan itu yang utama dan jika ini sudah selesai, berarti target pekerjaan selesai Desember," katanya.
Dia menambahkan, untuk pengerjaan Jalan Sanggau, saat ini juga sudah dilakukan perbaikan sepanjang 18 kilometer. Di antaranya sembilan kilometer ke arah Sanggau dan sembilan kilometer lainnya ke arah Tayan dengan lebar jalan delapan meter.
Sama halnya dengan PLBN target penyelesaian perbaikan jalan ini Desember 2016. Agar target tercapai dia berharap dukungan masyarakat.
"Target sampai Desember dan sedang dikejar. Mudah-mudahan tidak ada gangguan terutama gangguan sosial dan masyarakat harus mendukung semuanya," tuturnya.

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016