Pontianak (Antara Kalbar) - Wakil Gubernur Kalbar Christiandy Sanjaya, menghimbau kepada seluruh masyarakat Kalbar untuk tidak terprovokasi atas kejadian teror bom di Gereja Katolik St Santo Yosef di Jalan Dr Mansyur, Medan.

"Masyarakat Kalbar jangan terprovokasi, karena kalau terprovokasi akan menghambat proses pembangunan di Kalbar yang sudah berjalan dengan baik. Kejadian tersebut merupakan teror bagi kita semua, sehingga harus tetap diwaspadai," kata Chrstiandy Sanjaya di Pontianak, Senin.

Menurut Christiandy Sanjaya, atas kejadin teror itu semua pihak harus tetap berhati-hati bukan hanya satu tempat ibadah saja, tapi semuanya baik itu Masjid, Gereja, dan tempat ibadah lainnya.

"Kita tidak tahu teror itu datang dari mana semua secara tiba-tiba. Maka saya harap semuanya harus waspada dan untuk sama-sama menjaga keamanan, ketertiban, dan kedamaian yang ada di Kalbar," katanya.

Terpisah, Menko bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto mengatakan ada indikasi orang yang melakukan teror bom dan penyerangan pastor dengan sebilah pisau di Gereja Katolik Stasi Santo Yosep, Medan, Minggu (28/8), terobsesi radikalisme.

"Hasil pendalaman pihak kepolisian, dari penggeledahan di ranselnya dan geledah di kosannya, memang yang bersangkutan terobsesi pada gerakan radikal dan terorisme internasional," tuturnya.

Ia menjelaskan berdasarkan pemeriksaan di tempat tinggalnya di Jan Setiabudi, Kelurahan Tanjung Sari, Kecamatan Medan Selayang, memang ditemukan bahan rakitan untuk bom, di antaranya kawat tembaga, baterai, lampu pijar, serta solder.

"Itu bisa digunakan untuk membuat bom rakitan dan ini diketahui pelaku dari internet di mana dia (pelaku) juga diketahui sangat getol main internet," ujar Wiranto.

Saat kejadian berlangsung pelaku masuk gereja membawa enam batang peledak ciptaan sendiri, yang berisi semen, bubuk mesiu, serta korek api, sehingga ledakannya kemudian tidak besar.

"Di sana (di tempat tinggalnya) juga ada tulisan `I love Al- Bagdadi`," tapi sekarang kasusnya sedang didalami. Hasil sementara dia bukan masuk jaringan terorisme internasional," kata Wiranto. 

(KR-RDO/H005)

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016