Pontianak (ANTARA) - Wakil Gubernur Kalimantan Barat Ria Norsan mengatakan ada tiga sektor prioritas pemerintah provinsi dapat mendorong peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kalbar yakni pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur.
"Tantangan Pemerintah Provinsi Kalbar adalah meningkatkan IPM yang saat ini masih berada di posisi 30 dari 38 provinsi di Indonesia. Untuk menaikkan IPM tersebut maka perlu didorong lewat tiga sektor prioritas yakni pendidikan, kesehatan dan infrastruktur," ujarnya saat menjadi pembicara kunci dalam Gelar wicara Perekonomian yang diselenggarakan Forum Jurnalis Ekonomi Khatulistiwa (Fojekha) di Pontianak, Jumat.
Ria Norsan mengungkapkan untuk sektor pendidikan, upaya Pemprov Kalbar dengan membangun sekolah-sekolah serta memberikan fasilitas beasiswa pada anak didik. Untuk anak-anak yang kurang mampu, pemerintah juga membantu fasilitas perlengkapan sekolah.
Selanjutnya untuk sektor kesehatan, pemerintah telah membangun rumah sakit yang representatif seperti RSUD Dr Soedarso. Tak hanya itu saja, pelayanan bidang Kesehatan turut ditingkatkan.
Berikutnya pada sektor infrastruktur, pada tahun 2023 ditargetkan 400 kilometer jalan provinsi dalam kondisi baik.
“Mudah-mudahan dengan tiga indikator ini kita laksanakan maka IPM akan membaik,” ujar Ria Norsan.
Baca juga: BPS catat IPM Kabupaten Kubu Raya tertinggi di Kalbar
Pentingnya meningkatkan IPM di setiap daerah juga harus didorong. Hal ini karena investor umumnya melihat capaian IPM di daerah yang akan menjadi tujuannya berinvestasi, bila IPM suatu daerah rendah dipastikan investornya juga rendah. Hal itu karena menyangkut kepada ketersediaan tenaga kerja dan tingkat pendidikan yang dibutuhkan oleh investor itu sendiri dalam memenuhi tenaga kerja yang dibutuhkan.
“Harapan kami 14 kabupaten kota juga turut berperan dalam mendorong IPM,” katanya.
Dalam kesempatan tersebut, Ria Norsan turut mengapresiasi kehadiran Fojekha.
Ia berharap jurnalis ekonomi yang berada dalam forum tersebut bisa memberikan kontribusi terbaik untuk masyarakat Kalbar,” katanya.
Baca juga: IPM Kota Pontianak capai 80,48 tertinggi di Kalbar