Pontianak  (Antara Kalbar) - Prakirawan BMKG Supadio Pontianak, Sutikno mengatakan penumpukan awan comulonimbus dan perubahan arah angin di ketinggian 1.000 meter memicu terjadinya angin kencang di Kota Pontianak, Kabupaten Kubu Raya dan sekitarnya.

"Untuk curah hujan pada Selasa sore sekitar pukul 15.00 WIB terjadi merata di seluruh wilayah Kalbar. Namun hujan yang disertai angin kencang terjadi di Kota Pontianak, Kabupaten Kubu Raya, Landak dan Mempawah," kata Sutikno di Sungai Raya, Rabu.

Dia mengatakan, angin kencang yang terjadi di Kabupaten Kubu Raya dan Kota Pontianak pada Selasa (30/8) sore berada dikisaran 30 knot sampai 35 knot. Namun, ada beberapa wilayah di dua daerah tersebut, kisaran angin hanya sekitar 22 sampai 30 knot.

"Untuk angin kecepatan diatas 30 knot itu sudah masuk dalam kategori kencang dan dapat merusak. Namun, kita tidak bisa mengatakan kalau itu adalah angin puting beliung karena harus dlihat dari putaran angin yang terjadi di lapangan," tuturnya.

Sutikno menjelaskan, angin kencang tersebut terjadi akibat awan Comulonimbus yang menumpuk akibat belokan angin diatas 1.000 meter dari permukaan laut di wilayah Kalbar.

"Angin itu menyebabkan penumpukan awan Comulunimbus. Dan seperti yang kita ketahui, awan itu merupakan penghasil hujan, petir dan angin kencang yang produktif," katanya.

Dia menambahkan, kemungkinan besar hal itu masih akan terjadi pada beberapa hari kedepan, mengingat kumpulan awan Comulonimbus masih banyak berada di atas langit Kalbar.

Seperti yang diketahui, angin kencang melanda sebagian kota Pontianak dan sekitarnya dan menyebabkan sejumlah bangunan rusak berat.

Dari pantauan di lapangan, beberapa bangunan yang rusak diantaranya ruko yang terdapat disamping cafe Pegasus di Jalan Gusti Hamzah, Pontianak Kota.

Atap kanopi di ruko tersebut terbang terbawa angin hingga ke badan jalan dan menyebabkan kemacetan.

Bangunan lain yang terkena dampak seperti di rumah adat Radangk yang ada di jalan Sutan Syahrir.

Di kantor lama Bank Indonesia di Jalan Rahadi Oesman, lampu taman ada yang pecah terkena dampak angin kencang.

(U.KR-RDO/T011)

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016