Sanggau (Antara Kalbar) - Kebakaran di Pasar Bodok, Kecamatan Parindu, Kabupaten Sanggau menghanguskan 33 rumah toko (ruko) dan merusak dua bangunan lainnya, Kamis (1/9) sekitar pukul 02.15 WIB.
Saat ini, pihak kepolisian sudah memanggil sejumlah warga untuk dimintai keterangan, guna kepentingan penyelidikan atas kejadian tersebut.
"Hingga sekarang, kita pastikan tidak ada korban jiwa akibat kebakaran ini. Kita juga telah mengambil sejumlah keterangan dari para saksi mata untuk kepentingan penyidikan lebih lanjut," tegas Kapolsek Parindu, AKP Robert Hutahaean, di lokasi kejadian, Kamis (1/9).
Kepolisian juga telah memasang garis polisi (police line) untuk mengamankan lokasi kejadian.
"Pemasangan garis polisi ini, untuk mengantisipasi pihak-pihak luar dan tidak berkepentingan memasuki lokasi tersebut serta menghindarkan dari hal-hal yang tidak diinginkan," ungkapnya.
Ditambahkan, jika tak ada halangan kepolisian akan melakukan olah tempat kejadian perkara pada Jumat (2/9) yang akan dilakukan langsung oleh Tim Inafis Polda Kalbar.
Dibeberkan, dari sejumlah saksi, kepolisian menyebutkan api berasal salah satu bangunan ruko yang berderetan tersebut. "Ini masih diselidiki dulu, darimana asal api ini," imbuhnya.
Koordinator Unit Pemadam Kebakaran (UPK) Bodok, Heri Wijaya mengungkapkan, kejadian ini diketahui lebih dulu oleh petugas keamanan salah satu bank yang ada di Pasar Bodok tersebut.
Awalnya muncul asap dari bangunan tersebut dan kemudian tidak lama keluar api dan terus membesar menjalar ke bangunan lainnya.
"Kita mendapat informasi sekira pukul 02.00 WIB. Dan langsung bergerak cepat dan langsung melakukan pemadaman. Lebih dari 5 mobil pemadam yang membantu pemadaman api termasuk dari Pemadam Kebakaran Kabupaten Landak," ungkapnya.
Kebakaran ini, baru berhasil dipadamkan sekira pukul 05.20 WIB. Namun, hingga sore kemarin, pemadaman masih terus dilaksanakan, dengan cara menyirami lokasi kebakaran karena api masih terus menyala di sejumlah sisa-sisa bangunan.
"Banyak bahan yang mudah terbakar. Jadi api masih terus hidup. Kami akan tangani. Mungkin penyiraman masih akan kami lakukan sampai malam hari sampai api benar-benar padam, baru lah kita berhenti menyiram ini," pungkasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016
Saat ini, pihak kepolisian sudah memanggil sejumlah warga untuk dimintai keterangan, guna kepentingan penyelidikan atas kejadian tersebut.
"Hingga sekarang, kita pastikan tidak ada korban jiwa akibat kebakaran ini. Kita juga telah mengambil sejumlah keterangan dari para saksi mata untuk kepentingan penyidikan lebih lanjut," tegas Kapolsek Parindu, AKP Robert Hutahaean, di lokasi kejadian, Kamis (1/9).
Kepolisian juga telah memasang garis polisi (police line) untuk mengamankan lokasi kejadian.
"Pemasangan garis polisi ini, untuk mengantisipasi pihak-pihak luar dan tidak berkepentingan memasuki lokasi tersebut serta menghindarkan dari hal-hal yang tidak diinginkan," ungkapnya.
Ditambahkan, jika tak ada halangan kepolisian akan melakukan olah tempat kejadian perkara pada Jumat (2/9) yang akan dilakukan langsung oleh Tim Inafis Polda Kalbar.
Dibeberkan, dari sejumlah saksi, kepolisian menyebutkan api berasal salah satu bangunan ruko yang berderetan tersebut. "Ini masih diselidiki dulu, darimana asal api ini," imbuhnya.
Koordinator Unit Pemadam Kebakaran (UPK) Bodok, Heri Wijaya mengungkapkan, kejadian ini diketahui lebih dulu oleh petugas keamanan salah satu bank yang ada di Pasar Bodok tersebut.
Awalnya muncul asap dari bangunan tersebut dan kemudian tidak lama keluar api dan terus membesar menjalar ke bangunan lainnya.
"Kita mendapat informasi sekira pukul 02.00 WIB. Dan langsung bergerak cepat dan langsung melakukan pemadaman. Lebih dari 5 mobil pemadam yang membantu pemadaman api termasuk dari Pemadam Kebakaran Kabupaten Landak," ungkapnya.
Kebakaran ini, baru berhasil dipadamkan sekira pukul 05.20 WIB. Namun, hingga sore kemarin, pemadaman masih terus dilaksanakan, dengan cara menyirami lokasi kebakaran karena api masih terus menyala di sejumlah sisa-sisa bangunan.
"Banyak bahan yang mudah terbakar. Jadi api masih terus hidup. Kami akan tangani. Mungkin penyiraman masih akan kami lakukan sampai malam hari sampai api benar-benar padam, baru lah kita berhenti menyiram ini," pungkasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016