Mandor (Antara Kalbar) - Bupati Landak Adrianus Asia Sidot meresmikan Kantor Badan Pengelolaaan Kawasan Industri Mandor (KIM), pada Senin (5/9) yang juga bertepatan diakhir masa jabatannya meluncurkan pembangunan jalan KIM.
"Pembangunan KIM sendiri harus disyukuri karena berkas bisa sampai ke Menteri Agraria dan Pertanahan. Karena baru dua hari ini laporan berkas masuk dan diterima oleh Provinsi dan ke Kementrian," kata Bupati Adrianus.
Adrianus berharap, pada akhir tahun 2016 ini sudah ada sertifikat pengelolaan KIM 1.
"Kita juga masih banyak pekerjaan, terutama untuk pembebasan jalan KIM 2 karena itu terpisah dengan KIM 1. Mudahan-mudahan prosesnya nanti juga tidak ada masalah," katanya.
Adrianus juga berharap proses pembangunan KIM tidak ada masalah, sehingga bisa berjalan dengan baik. Dia juga berharap kepada masyarakat untuk menjaga keamanan.
"Kepada masyarakat saya pesankan, kalau sudah disepakati bersama patok-patok batas jangan ada lagi gangguan. Jangan patok yang sudah ada itu dipindahkan, ada penggalian pasir, ada dompeng di sini," tegasnya.
Ia menegaskan, investor itu sangat sensitif dengan yang namanya gangguan. Sebab para investor sangat meminta keamanan dijamin saat berinvestasi. "Masalah jaminan keamanan itu tergantung kita, jadi mari sama-sama kita jaga," harapnya.
Adrianus juga menitipkan KIM tersebut terutama peletakan patok batas yang sudah disaksikan seluruh tokoh-tokoh.
Selain itu sudah masuk Keputusan Presiden Nomor 3 tahun 2016 tentang Percepatan Pembangunan Proyek Strategis.
"Karena kawasan ini sudah masuk program pusat, dan biaya pembangunan juga dapat bantuan dari Kementerian Perindustrian sebesar kurang lebih Rp830 miliar. Tahun depan pembangunan instalasi air bersih, dan ada pembangunan gerbang," ujar Adrianus.
Adrianus pun menitipkan Kawasan Industri Mandor tersebut menjadi warisan masyarakat Mandor, Landak, dan Kalbar.
"Keberhasilan pembangunan KIM ini juga merupakan keberhasilan pembangunan di Kalbar, ini juga bukan proyek ambisius Adrianus tapi ini sudah dikaji. Karena ini banyak manfaatnya untuk masyarakat kita," tutupnya.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Landak Erani mengatakan, dari tahun 2014 sampai 2016 sudah melakukan intervensi untuk mempersiapkan infrastruktur. Sudah sekitar Rp10 miliar dana yang digelontorkan.
"Tahun 2016 ini ada Rp2,5 miliar, dan cipta karya juga melakukan pembangunan kantor. Jadi tidak menutup kemungkinan kawasan ini akan menjadi kawasan yang luar biasa dan ini harus kita jaga. Tetap lakukan apa yang terbaik, selanjutnya itu kita serahkan ke Tuhan," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016
"Pembangunan KIM sendiri harus disyukuri karena berkas bisa sampai ke Menteri Agraria dan Pertanahan. Karena baru dua hari ini laporan berkas masuk dan diterima oleh Provinsi dan ke Kementrian," kata Bupati Adrianus.
Adrianus berharap, pada akhir tahun 2016 ini sudah ada sertifikat pengelolaan KIM 1.
"Kita juga masih banyak pekerjaan, terutama untuk pembebasan jalan KIM 2 karena itu terpisah dengan KIM 1. Mudahan-mudahan prosesnya nanti juga tidak ada masalah," katanya.
Adrianus juga berharap proses pembangunan KIM tidak ada masalah, sehingga bisa berjalan dengan baik. Dia juga berharap kepada masyarakat untuk menjaga keamanan.
"Kepada masyarakat saya pesankan, kalau sudah disepakati bersama patok-patok batas jangan ada lagi gangguan. Jangan patok yang sudah ada itu dipindahkan, ada penggalian pasir, ada dompeng di sini," tegasnya.
Ia menegaskan, investor itu sangat sensitif dengan yang namanya gangguan. Sebab para investor sangat meminta keamanan dijamin saat berinvestasi. "Masalah jaminan keamanan itu tergantung kita, jadi mari sama-sama kita jaga," harapnya.
Adrianus juga menitipkan KIM tersebut terutama peletakan patok batas yang sudah disaksikan seluruh tokoh-tokoh.
Selain itu sudah masuk Keputusan Presiden Nomor 3 tahun 2016 tentang Percepatan Pembangunan Proyek Strategis.
"Karena kawasan ini sudah masuk program pusat, dan biaya pembangunan juga dapat bantuan dari Kementerian Perindustrian sebesar kurang lebih Rp830 miliar. Tahun depan pembangunan instalasi air bersih, dan ada pembangunan gerbang," ujar Adrianus.
Selain itu, dalam perencanaan ke depan akan dibangun jalan tol yang akan menghubungkan KIM dengan pelabuhan.
Adrianus pun menitipkan Kawasan Industri Mandor tersebut menjadi warisan masyarakat Mandor, Landak, dan Kalbar.
"Keberhasilan pembangunan KIM ini juga merupakan keberhasilan pembangunan di Kalbar, ini juga bukan proyek ambisius Adrianus tapi ini sudah dikaji. Karena ini banyak manfaatnya untuk masyarakat kita," tutupnya.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Landak Erani mengatakan, dari tahun 2014 sampai 2016 sudah melakukan intervensi untuk mempersiapkan infrastruktur. Sudah sekitar Rp10 miliar dana yang digelontorkan.
"Tahun 2016 ini ada Rp2,5 miliar, dan cipta karya juga melakukan pembangunan kantor. Jadi tidak menutup kemungkinan kawasan ini akan menjadi kawasan yang luar biasa dan ini harus kita jaga. Tetap lakukan apa yang terbaik, selanjutnya itu kita serahkan ke Tuhan," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016