Singkawang (Antara Kalbar) - Dosen IAIN Pontianak Dr Harjani LC mengatakan, Nabi Ibrahim AS patut menjadi contoh dalam mendidik anak karena mampu menghasilkan generasi yang hebat pada masanya.

"Nabi setelah Nabi Ibrahim hingga nabi terakhir adalah keturunan beliau. Nabi Muhammad SAW keturunan beliau dari Nabi Ismail," ujar Harjani saat menjadi khatib Shalat Idul Adha 1437 Hijriyah di Masjid Raya Singkawang, Senin.

Ia melanjutkan, ada empat hal yang dilakukan Nabi Ibrahim untuk mewujudkan itu.

Pertama, Nabi Ibrahim sangat yakin dengan kekuatan doa. "Setelah selesai membangun Ka`bah bersama Nabi Ismail, Nabi Ibrahim selalu berdoa agar ia dan keturunannya sebagai kaum Muslimin dan tunduk atas ajaran Allah," ujar dia.

Untuk itu, ia mengingatkan agar tidak mengandalkan kekuatan dalam mendidik anak namun menyiapkan generasi tangguh yang didoakan orang tua.

Kedua, selain doa, Nabi Ibrahim selalu memilihkan lingkungan yang kondusif bagi anak dan keluarga. "Beliau memilihkan anak dan keturunannya tinggal di sekitar Masjidil Haram, agar dapat mendirikan sholat," ujar dia.

Ketiga, Nabi Ibrahim selalu melakukan pendidikan dengan model partisipatif. Dimana ia tidak mau melakukan pekerjaan besar dan baik tanpa melibatkan Ismail.

Contoh saat membangun Ka`bah, ia selalu melibatkan Ismail. Sedangkan yang keempat, ia selalu mengontrol kualitas keagamaan anak-anaknya bahkan hingga menjelang wafat.

Dengan berbagai keutamaannya itu, Nabi Ibrahim mendapat tempat paling istimewa setelah Nabi Muhammad SAW.

"Untuk itu, namanya tidak terlepas dari bacaan shalat," kata Hairani.

Di Masjid Raya Singkawang, ada sembilan ekor ternak sapi dan tiga kambing untuk kurban tahun ini.  

(T011/H005)

Pewarta: Teguh Imam W

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016