Putussibau (Antara Kalbar) - Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu akan menggalakkan posyandu bagi anjing seiring maraknya kasus rabies di wilayah itu, kata Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Peternakan Kapuas Hulu, Abdurrasyid.

"Sudah ada yang menjadi korban bahkan meninggal,kemudian sudah ada juga yg tergigit anjing rabies," kata Abdurrasyid saat Rapat Koordinasi Evaluasi Penanggulangan dan Penanganan Rabies yang dilaksanakan di Ruang Rapat Bupati Kapuas Hulu, Senin. 

Dikatakan Abdurrasyid, masih ribuan ekor anjing di Kapuas Hulu yang belum di vaksin karena anggaran serta masih ada penolakan dari masyarakat.

Oleh sebab itu, ia menuturkan perlu dilakukan lagi sosialisasi,membangun pos rabies serta perlu dilakukan posyandu anjing. "Rencananya pencanangan posyandu anjing akan dilaksanakan di Desa Pala Pulau Kecamatan Putussibau Utara," jelasnya.

Dipaparkan Abdurrasyid,sejak tahun 2015 - 2016 sudah dua orang meninggal dunia, sedangkan yang tergigit tahun 2015 sebanyak 196 orang dan tahun 2016 sebanyak 74 orang.

Kabid Pemberantasan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Kapuas Hulu, Herberia Karo Sekali mengatakan penyebaran rabies tidak memandang batas wilayah.

"Bahaya rabies tidak hanya terpaku pada kecamatan yang sudah ada korban, namun bisa saja terjadi di daerah yang dianggap aman," ucapnya. 

Waka Polres Kapuas Hulu Kompol Dedi Setiawan mengatakan hingga saat ini kepolisian selalu monitor perkembangan rabies di Kapuas Hulu, baik penularan penyakit maupun penanggulangan pencegahan jangan sampai ada konflik di masyarakat.

Sebab, lanjut dia, masih ada masyarakat yang belum memahami bahaya rabies terutama yang memiliki anjing peliharaan. 

"Kami siap mendukung dan memberdayakan anggota kami," tegas Dedi.

Pasi Min Pers Kodim 1206/psb Kapten Inf. Rahmiarso mengusulkan keputusan desa terkait rabies memang perlu didorong, selain itu perlu banyak sosialisasi sehingga mempermudah tim penanggulangan rabies dalam melaksanakan tugas. 

Sementara itu, Asisten I Setda Kapuas Hulu M Yusuf mengatakan tim yang sudah dibentuk harus ekstra bekerja karena masih ribuan ekor anjing yang belum di vaksin.

"Jika tidak segera ditangani cukup berbahaya," kata Yusuf.

Tidak hanya itu, ia juga tidak merasa yakin dengan pendataan yang telah dilakukan.Yusuf berpendapat kemungkinan masih banyak yang belum terdata. "Gerakan itu tidak bisa dilakukan sendiri, melainkan dengan tim," ujarnya. 

Yusuf berharap korban rabies di Kapuas Hulu tidak bertambah, selain itu perlu kesadaran semua pihak untuk peduli dengan ancaman di lingkungannya masing-masing, apalagi yang berkaitan dengan rabies.

"Tim harus ekstra jangan sampai ada korban lagi akibat rabies, setiap perkembangan mesti segera dilaporkan atau diinformasikan terhadap petugas terdekat, agar tidak ada korban yang bermunculan," tegas Yusuf. 

(KR-TFT/T011)

Pewarta: Timotius

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016