Gorontalo (Antara Kalbar) - Sejumlah investor dari Yordania dan Mesir yang mengikuti kegiatan "Indonesia Middle East Update (IMEU)" tahun 2016 di Gorontalo 9-11 Oktober, melirik produksi ikan tangkap jenis tuna di daerah itu.

Duta Besar RI di Amman Yordania Teguh Wardoyo, menjelaskan bahwa kegiatan IMEU tahun ini, pihaknya membawa enam pengusaha asal negara tersebut, dengan sasaran dua potensi investasi di sektor kelautan yaitu ikan tuna dan sektor pariwisata.

"Salah satu satu investor sudah menyatakan akan membeli 50 ribu ton ikan tuna," kata Teguh, Senin.

Ia menambahkan, mereka ingin ada jaminan dari Indonesia untuk bisa memenuhi kebutuhan selama lima tahun, namun dengan harga yang diperkirakan bisa saling menguntungkan antara pengusaha lokal dan calon investor.

Dirinya sudah meminta bantuan Gubernur Gorontalo Rusli Habibie, dapat dibantu untuk kelangsungan hubungan perdagangan antar kedua negara ini, dan tentu sebuah jaminan bagi daerah untuk penciptaan lapangan kerja baru dan berkelanjutan di Gorontalo.

"Di sektor pariwisata, calon investor kami sudah menyiapkan dana kurang lebih 2 juta dolar AS, sekiranya ada pembicaraan antar pengusaha ada yang berhasil," ujarnya.

Sementara itu Duta Besar RI untuk Mesir, Helmy fauzy menjelaskan bahwa jika dirinya pada IMEU di Gorontalo ini, membawa 2 calon investor yang sengaja datang ke Gorontalo dengan biaya sendiri karena melihat potensi ada.

"Mereka ingin Indonesia mengekspor ikan tuna, karena selama ini Mesir sebagai pengimpor tuna, yang sebagian besarnya datang dari Thailand," ujarnya.

Apalagi Indonesia terus memperketat pengawasan pencurian ikan di Indonesia, yang dampaknya nelayan luar negeri sulit lagi mengambil ikan asal Indonesia. Membuat peluang ekspor ikan tuna menjadi terbuka lebar.

"Diharapkan ada hasil kongkrit yang didapatkan, bukan hanya sekedar kunjungan kebudayaan, tapi juga ada kesepakatan bisnis yang bisa direalisasikan antara pengusuha Gorontalo dan pengusaha dari Mesir dan negara lainya," tuturnya.

Pewarta:

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016