Jakarta (Antara Kalbar) - Sejak tahun 2006, Bank Indonesia hingga sekarang telah mengembangkan 158 klaster UMKM dalam rangka penguatan ketahanan pangan di Indonesia.
"Klaster yang kita bentuk dari sekelompok UMKM yang beroperasi pada sektor/subsektor yang sama atau merupakan konsentrasi perusahaan yang saling berhubungan dari hulu ke hilir," ujar Deputi Direktur Departemen Pengembangan UMKM Bank Indonesia, Ika Tejaningrum di Jakarta, Senin.
Dilihat dari komoditas dari klaster yang ada sudah 15 jenis yang tersebar di 45 perwakilan Bank Indonesia daerah.
Ika menjelaskan klaster dari BI tidak terlepas untuk mendukung ketahanan pangan dan menjaga inflasi.
"Dengan klaster ini juga untuk menjadi contoh kepada masyarakat sekitar dari jenis komoditas apa yang dikembangkan yang bisa menekan inflasi, tuturnya.
Ke depan katanya ada tiga pendekatan akan dilakukan untuk penguatan manfaat klaster agar bisa meningkatkan kesejahteraan petani dan peningkatan inflasi.
Ia mencontohkan pendekatan itu seperti kelembagaan, produksi atau budidaya dan pendekatan teknologi.
"Terpenting juga soal inflasi dan klaster ini tidak terlepas dari komitmen dari berbagai pihak terutama dengan Pemda setempat," kata dia.
Harapannya dengan adanya klaster yang ada ke depan akan terus bertambah sehingga inflasi bisa ditekan dan petani atau masyarakat bisa sejahtera.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016