Pontianak (Antara Kalbar) - Raja Landak, Gusti Suryansyah Iswaramahayana (51) meninggal atau mangkat pukul 16.20 WIB, di Rumah Sakit Santo Antonius Pontianak yang diduga karena mengalami sesak napas.
"Almarhum dirawat pasca kegiatan dari menghadiri Festival Keraton Nusantara X di Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah, dan sempat dirawat di ruang ICCU RS Antonius sejak Kamis (13/10)," kata Raja Tayan, Gusti Yusri saat dihubungi di Pontianak, Jumat malam.
Gusti Suryansyah dikenal sebagai tokoh Kalbar, pengamat politik, Ketua Ikatan Cendikiawan Keraton Nusantara Kalbar, dan dosen yang disenangi banyak mahasiswa. Almarhum meninggalkan seorang istri, dua anak laki-laki dan seorang putri.
Gusti Suryansyah Iswaramahayana lahir pada 12 Januari 1965, semasa hidupnya, beliau berperan penting dalam kemajuan dunia pendidikan, politik dan budaya di Kalbar.
"Rencananya almarhum akan dikebumikan di makam keluarga di Mempawah, Sabtu (16/10) sekitar pukul 10.00 WIB atau sebelum shalat zuhur," ungkapnya.
Ia menambahkan, alasan dimakamkannya almarhum di pemakaman keluarga Mempawah, karena kedua orang tuanya juga dimakamkan di sana.
Gusti Yusri menambahkan, selama mengikuti Festival Keraton Nusantara di Kotawaringin, almarhum tampak sehat-sehat saja, bahkan tidak ada tanda-tanda mengalami sakit atau sebagainya.
Almarhum bersama istri sudah ada di Kota Waringin sejak Sabtu (8/10) dan baru pulang ke Pontianak, Kamis (13/10) atau selesai acara Festival Keraton Nusantara di Kotawaringin.
"Sebelum pulang ke Pontianak, almarhum memang sempat mengeluhkan sesak napas, sehingga dibawa ke dokter untuk periksa, hasilnya tidak ada masalah, sehingga almarhum memutuskan langsung pulang satu penerbangan bersama saya," ujarnya.
Setiba di Bandara Supadio, almarhum langsung dijemput oleh anaknya. "Saya sempat menawari apakah mau bersama-sama dengan saya, dia mengatakan sudah dijemput oleh anaknya. Setelah itu, saya tidak mengetahui pasti, apakah sempat pulang ke rumah atau langsung dibawa ke rumah sakit," kata Gusti Yusri.
(A057/N005)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016
"Almarhum dirawat pasca kegiatan dari menghadiri Festival Keraton Nusantara X di Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah, dan sempat dirawat di ruang ICCU RS Antonius sejak Kamis (13/10)," kata Raja Tayan, Gusti Yusri saat dihubungi di Pontianak, Jumat malam.
Gusti Suryansyah dikenal sebagai tokoh Kalbar, pengamat politik, Ketua Ikatan Cendikiawan Keraton Nusantara Kalbar, dan dosen yang disenangi banyak mahasiswa. Almarhum meninggalkan seorang istri, dua anak laki-laki dan seorang putri.
Gusti Suryansyah Iswaramahayana lahir pada 12 Januari 1965, semasa hidupnya, beliau berperan penting dalam kemajuan dunia pendidikan, politik dan budaya di Kalbar.
"Rencananya almarhum akan dikebumikan di makam keluarga di Mempawah, Sabtu (16/10) sekitar pukul 10.00 WIB atau sebelum shalat zuhur," ungkapnya.
Ia menambahkan, alasan dimakamkannya almarhum di pemakaman keluarga Mempawah, karena kedua orang tuanya juga dimakamkan di sana.
Gusti Yusri menambahkan, selama mengikuti Festival Keraton Nusantara di Kotawaringin, almarhum tampak sehat-sehat saja, bahkan tidak ada tanda-tanda mengalami sakit atau sebagainya.
Almarhum bersama istri sudah ada di Kota Waringin sejak Sabtu (8/10) dan baru pulang ke Pontianak, Kamis (13/10) atau selesai acara Festival Keraton Nusantara di Kotawaringin.
"Sebelum pulang ke Pontianak, almarhum memang sempat mengeluhkan sesak napas, sehingga dibawa ke dokter untuk periksa, hasilnya tidak ada masalah, sehingga almarhum memutuskan langsung pulang satu penerbangan bersama saya," ujarnya.
Setiba di Bandara Supadio, almarhum langsung dijemput oleh anaknya. "Saya sempat menawari apakah mau bersama-sama dengan saya, dia mengatakan sudah dijemput oleh anaknya. Setelah itu, saya tidak mengetahui pasti, apakah sempat pulang ke rumah atau langsung dibawa ke rumah sakit," kata Gusti Yusri.
(A057/N005)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016