Pontianak  (Antara Kalbar) - Deputi Hubungan Antarlembaga dan Wilayah Badan Ekonomi Kreatif RI, Endah WS mengatakan hasil rekomendasi "Focus Group Discussion" melibatkan unsur Penta-helix di Pontianak, meliputi akademisi, sektor bisnis, komunitas, pemerintah dan media, perlunya pengembangan sistem informasi dan komunikasi.

"Untuk pengembang ekonomi kreatif di suatu daerah tentu berbeda- beda. Khusus untuk Kota Pontianak tahap awal dari FGD yang kita gelar dari berbagai unsur yang terlibat merekomendasikan untuk terlebih dahulu membuat sistem informasi dan komunikasi antara pemerintah dan pelaku ekonomi kreatif Pontianak," ujarnya di Pontianak, Selasa.

Ia menambahkan adapun rekomendasi lainnya yang diusulkan peserta yakni menyediakan ruang publik untuk pelaku ekonomi kreatif.

"Mereka ingin juga membaat `creative day` pagelaran kolaborasi yang menggabungkan semua subsektor ekonomi kreatif Pontianak dan membuat aplikasi wisata hasil kolaborasi dengan berbagai subsektor ekonomi kreatif Pontianak," kata dia.

Pihaknya kata Endah akan mendukung apa yang menjadi rekomendasi dengan segala kapasitas yang ada. Untuk di Indonesia dana pengembangan ekonomi kreatif tahun 2016 mencapai Rp1,1 triliun.

"Untuk pengembangan ekonomi kreatif kita lebih menyasar daerah yang perlu dikembangkan seperti Kota Pontianak. Di Kalbar kita melihat Kota Pontianak paling potensial untuk didorong," katanya.

Dikatakannya dari potensi yang ada Badan Ekonomi Kreatif Indonesia akan terus melakukan sejumlah optimalisasi untuk pengembangan pengembangan ekonomi kreatif melalui tahapan "Connect Collaborate Commerce" (3C).

"Kita ingin industri ekonomi kreatif ini tumbuh dan dapat memberikan kontribusi besar dalam perekonomian Indonesia. Ekonomi kreatif adalah tulang punggung ekonomi nasional," katanya.


(U.KR-DDI/N005)

Pewarta: Dedi

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016