Jakarta (Antara Kalbar) - Berolah raga dengan cara bersepeda sangat baik untuk dilakukan oleh orang-orang yang memiliki kelebihan berat badan atau obesitas, kata pendiri Women Cycling Community (WCC) Indonesia, Helen Susanto.
Pasalnya, dengan bersepeda, potensi terjadinya cedera lebih kecil bila dibandingkan dengan berolah raga lari.
"Kalau lari, setiap kali menginjak tanah, tekanan berat badan kita akan dipantulkan. Jadi semakin berat bobot seseorang, semakin tinggi tekanan yang dipantulkan, bisa semakin sakit lututnya," kata Helen, di Jakarta, Kamis.
Tidak hanya lutut, kata dia, pinggang juga rentan cedera saat seseorang sedang berlari. Berbeda dengan saat bersepeda, kondisi tubuh bisa lebih relaks.
Bersepeda, kata dia, akan lebih banyak membakar kalori di paha dan betis sehingga memaksimalkan pembentukan otot di kaki.
Menurutnya, selain efektif membakar kalori, bersepeda juga dapat membuat seseorang menjadi awet muda.
Ia berpendapat, mengkombinasikan olah raga bersepeda dan lari adalah cara yang efektif untuk menurunkan berat badan. "Kalau (dengan bersepeda) sudah turun berat badannya, baru running (lari)," ujarnya.
Animo masyarakat untuk berolah raga sepeda saat ini tengah berkembang. Pihaknya pun mengapresiasi dukungan pemerintah.
Sebagai pendiri komunitas pesepeda perempuan dua tahun silam, pada saat itu pihaknya kesulitan untuk mencari anggota.
Namun seiring dengan berjalannya waktu, semakin banyak masyarakat yang menjadikan olah raga bersepeda sebagai salah satu aktivitas untuk menunjang gaya hidup sehat mereka.
Dua tahun lalu itu anggotanya cuma lima orang. Lalu dalam enam bulan, anggotanya menjadi 110 pengowes cewek di Jakarta dan Bali. Olah raga bersepeda sekarang sedang berkembang.
"Touring semakin banyak, juga dibantu dukungan pemerintah," kata perempuan yang kesehariannya berprofesi sebagai distributor alat kesehatan itu.
(A064/N.A. Badar)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016