Pontianak (Antara Kalbar) - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Barat telah mengevakuasi dua ekor klampiau yang sempat dipelihara warga dalam waktu berbeda.

    Tim Gugus Tugas Evakuasi dan Penyelamat TSL - Seksi Konservasi Wilayah I Ketapang bersama anggota Manggala Agni Daerah Ketapang, Kamis (6/10) telah mengevakuasi seekor klampiau betina umur dua tahun yang diberi nama Etus oleh pemeliharanya, kata Kepala BKSDA Kalbar, Sustyo Iriono di Pontianak, Jumat.

    Ia menjelaskan, klampiau tersebut diserahkan oleh pihak Polsek Simpang Hulu, yang sebelumnya satwa itu berasal dari penyerahan masyarakat Simpang Hulu ke Polsek Simpang Hulu.

    Kemudian, Rabu (19/10), seorang warga Kabupaten Ketapang atas nama Abdul Murni kembali menyerahkan seekor klampiau betina yang diperkirakan berusia delapan tahun yang diberi nama Selbi oleh pemeliharanya dalam keadaan sehat.

    "Menurut pengakuan Abdul Murni klampiau tersebut diperolehnya dari seorang warga dan sempat dipeliharanya selama tiga hari, baru diserahkan ke pihak kami," ungkapnya.

    Untuk sementara, kedua klampiau tersebut dirawat di Mako Manggala Agni Daerah Operasi Ketapang. Rencana selanjutnya akan dititiprawatkan di salah satu lembaga konservasi guna proses rehabilitasi hingga dapat dilepasliarkan kembali ke habitatnya.

    Sustyo menambahkan, satwa jenis klampiau selama ini memang termasuk satwa favorit peliharaan, selain satwa kukang. "Evakuasi kali ini merupakan yang kedelapan dalam hal penertiban dan penyerahan secara sukarela oleh masyarakat yang memelihara satwa liar yang dilindungi, sepanjang tahun 2016," ujarnya.

    Hal ini mengindikasikan meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap kelestarian satwa di habitat alamnya, serta pertimbangan animal welfare (tercatat ada beberapa jenis satwa lain yang dilindungi yang juga diserahkan secara sukarela).

    "Dan sekaligus mencerminkan hasil dari upaya kegiatan konservasi, baik secara preventif - persuasif (patroli, sosialiasi, dan penyuluhan) maupun represif (penegakan hukum) yang selama ini terus dilakukan," kata Susyo.

Pewarta: Andilala

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016